Beberapa orang mengeluh sering terbangun di malam hari hanya untuk pergi pipis ke kamar mandi. Hati-hati, kalau tidak segera diatasi maka gangguan semacam ini akan sangat mempengaruhi produktivitas para karyawan di tempat kerjanya.
Nocturia atau gangguan sering pipis di malam hari merupakan salah satu penyebab utama berkurangnya produktivitas di tempat kerja. Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam European Association of Urology di Milan, Italia telah membuktikan hal itu.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati 261 perempuan dan 385 laki-laki yang sedang mengalami nocturia. Para partisipan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengungkap produktivitas dan gangguan aktivitas di tempat kerjanya.
Kuesioner tersebut juga mengungkap gangguan kesehatan lainnya yang dialami oleh para responden. Tujuannya adalah untuk membandingkan seberapa besar pengaruh berbagai gangguan kesehatan tersebut dengan performa para responden di tempat kerja.
Hasil analisis atas jawaban para responden menunjukkan bahwa nocturia atau sering pipis di malam hari bisa menurunkan produktivitas 24 persen lebih banyak dibandingkan gangguan lain. Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk beberapa gangguan kesehatan yang menjadi pembanding.
"Nocturia adalah masalah umum yang dialami hampir sepertiga orang dewasa, tapi dampaknya sering diabaikan dan dianggap kurang serius dibanding gangguan kronis lainnya dalam hal kualitas hidup dan cost sosial," kata Prof Philip Van Kerrebroeck dari University of Maastricht seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (18/3/2013).
Menurut Prof Philip, nocturia tidak hanya mengurangi kualitas tidur secara langsung tetapi juga secara tidak langsung mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Produktivitas di siang hari berkurang karena kualitas tidurnya tidak optimal di malam hari.
Nocturia atau gangguan sering pipis di malam hari merupakan salah satu penyebab utama berkurangnya produktivitas di tempat kerja. Sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam European Association of Urology di Milan, Italia telah membuktikan hal itu.
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati 261 perempuan dan 385 laki-laki yang sedang mengalami nocturia. Para partisipan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner untuk mengungkap produktivitas dan gangguan aktivitas di tempat kerjanya.
Kuesioner tersebut juga mengungkap gangguan kesehatan lainnya yang dialami oleh para responden. Tujuannya adalah untuk membandingkan seberapa besar pengaruh berbagai gangguan kesehatan tersebut dengan performa para responden di tempat kerja.
Hasil analisis atas jawaban para responden menunjukkan bahwa nocturia atau sering pipis di malam hari bisa menurunkan produktivitas 24 persen lebih banyak dibandingkan gangguan lain. Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk beberapa gangguan kesehatan yang menjadi pembanding.
"Nocturia adalah masalah umum yang dialami hampir sepertiga orang dewasa, tapi dampaknya sering diabaikan dan dianggap kurang serius dibanding gangguan kronis lainnya dalam hal kualitas hidup dan cost sosial," kata Prof Philip Van Kerrebroeck dari University of Maastricht seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (18/3/2013).
Menurut Prof Philip, nocturia tidak hanya mengurangi kualitas tidur secara langsung tetapi juga secara tidak langsung mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Produktivitas di siang hari berkurang karena kualitas tidurnya tidak optimal di malam hari.
Mau Yang HOT HOT