Sejarah Dokter

Sejarah Dokter




Pada bulan Januari 1851 berdasarkan atas Gouvernements Besluit No. 22 tahun 1849 di Batavia (Jakarta) didirikanSekolah Dokter Jawa ("Dokter Jawa School"). Direktur yang ditunjuk adalah Dr. P. Bleeker dan dibantu 2 orangkoleganya sebagai guru. Siswa yang diterima pertama kalinya hanya 12 orang pemuda Jawa yang diketahui berasaldari keluarga baik-baik, tidak usah lulus SD (Sekolah Rakyat), harus mampu menulis dan membaca Bahasa Melayu,berumur 15-16 tahun. Siswa yang diterima mendapat sebutan eleve dengan lama pendidikan 2 tahun. Pelajaran yangdiberikan meliputi sekedar pokok-pokok mata pelajaran : Bahasa Belanda, Ilmu Hitung, Ilmu Ukur, Ilmu Bumi, IlmuBinatang, Ilmu Kimia Organik, Ilmu Alam, Mekanika, Ilmu Tanah, Ilmu Tumbuh-Tumbuhan, Ilmu Hewan, Ilmu Uraidalam Sakit, Ilmu Kebidanan (Kehamilan dan Sel Telur) dan Ilmu Bedah (Cerai Sendi Patah Tulang dan Burut). TujuanPendidikan Dokter Jawa tersebut adalah mendidik murid menjadi juru cacar ("vaccinateur") agar mereka dapatmemberikan sekedar pertolongan pada penyakit-penyakit biasa seperti demam dan penyakit-penyakit usus. Beberapaperistiwa penting dalam sejarah pendidikan dokter pada jaman Belanda adalah :1856 Dari angkatan tersebut yang lulus 11 orang dan diperbolehkan menggunakan titel "Dokter Jawa". Merekamemperbanyak jumlah juru cacar di daerah yang digunakan juga untuk membantu tugas-tugas ringan dokter militer.1856 Sekolah Dokter Jawa terbuka untuk murid yang berasal dari Sumatera Tengah dan Sulawesi Utara. Dr. P.Bleeker yang belum puas pada pelaksanaan dan hasil pendidikannya mengusahakan perbaikan kurikulum SekolahDokter Jawa hingga menghasilkan dokter yang mampu menjalankan praktek umum.1864 Lama Pendidikan Sekolah Dokter Jawa dijadikan 3 th. Pendidikannya meliputi 27 mata pelajaran, siswa baruyang diterima lebih banyak. Melihat lulusan Sekolah Dokter Jawa ternyata intelegen dan berbakat baik, maka akhirnyaia berhasil mengarahkan pendidikan dokternya menjadi lebih baik lagi.1875 Lama pendidikan dokter menjadi 7 tahun dan dibagi menjadi 2 tahun bagian persiapan dan 5 tahun bagiankedokteran. Bahasa Pengantarnya adalah Bahasa Belanda. Siswa yang diterima sebagai eleve hanya lulusan SDpemerintah atau ujian masuk bila tidak memiliki pendidikan pendahuluan dan berumur 14-18 tahun. Jumlah elevesebanyak 100 orang. Gelar setelah lulus : "Inlandsch Geneesen Heelkundige". Sejak itu mutu lulusan Dokter Jawa lebihbaik dan dipercaya menjalankan tugas-tugas kedokteran yang lebih luas. Mereka mulai memiliki rasa percaya diri yangbesar dan masyarakat menghargainya sebagai dokter sesungguhnya.1881 Lama pendidikan dokter diperpanjang menjadi 9 tahun dengan tahap 3 tahun bagian persiapan dan 6 tahunbagian kedokteran. Siswa yang diterima sebagai eleve hanya lulusan SD pemerintah (ELS). Bahasa pengantarnyaadalah Bahasa Belanda dan Bahasa Jerman mulai diajarkan mengingat adanya buku pegangan dalam Bahasa Jerman.1893 Majalah Kedokteran yang pertama diterbitkan. Dalam jangka waktu sekitar setengah abad, pendidikan dokter diJawa mengalami kemajuan cukup pesat. Hal tersebut dapat terlaksana berkat : - Para pengajarnya terdiri dari tenaga-tenaga mampu dan memenuhi persyaratan dan mereka tidak pernah puas dengan hasil yang dicapai. - Kurikulumyang semula dianggap terlampau berat, akhirnya lebih diarahkan sesuai dengan kebutuhan. - Para siswa yangkemudian terpilih dan bertahan, ternyata sangat berbakat, rajin dan tekun belajar Berhasillah cita-cita Belandamendidik "dokter-dokter kelas dua" yang tingkatannya lebih rendah dari mereka. Dr. H.F. Roll sebagai tokoh keduayang memimpin sekolah tersebut berhasil membangun sekolah baru di dekat rumah sakit militer.1902 Nama Sekolah Dokter Jawa menjadi STOVIA (School Tot Opleiding Voor Inlandsche Artsen). Lamapendidikannya menjadi 8 th, terbagi menjadi 2 th bagian persiapan dan 6 tahun bagian kedokteran. Hak praktekditambah dengan ilmu kebidanan. Penerimaan eleve baru ditingkatkan menjadi 150 orang dan terbuka bagi pemudadari luar Jawa. Lulusan STOVIA bertitel "Inlandsch Arts" diijinkan melakukan "geneesheel en verlos-kunde" dan berhaksebagai "apotheek-houndend geneesheer".1913 Nama sekolah diganti lagi menjadi STOVIA. Lama pendidikan menjadi 10 th, terbagi menjadi 3 th bagianpersiapan dan 7 th bagian persiapan. Mata pelajaran meliputi premedik, preklinik dan klinik. Siswa berasal dari sekolahrendah pemerintah ; lulusan MULO langsung diterima pada STOVIA tingkat III Bagian Persiapan, sedangkan lulusanHBS (Hogere Burger School) V dan AMS (Algemne Middelbare School) B langsung di tingkat II Bagian Kedokteran

sumber: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&sqi=2&ved=0CC4QFjAA&url=http%3A%2F%2Fid.scribd.com%2Fdoc%2F36547444%2FSejarah-dokter&ei=pehwUdqLKYXOrQfAoICgBg&usg=AFQjCNHKPHjZRK_IjHtjw9xb2cpSS4GNBA&sig2=sfAHgqHU04bqETUDWgC6lA&bvm=bv.45373924,d.bmk

Mau Yang HOT HOT