Daftar Harga HP Android Bulan Mei 2013


Daftar Harga HP Android

Daftar Harga HP Android Terbaru Bulan Mei 2013 – Buat elu yang ingin tau update daftar Harga terbaru HP android bulan Mei 2013, dbawah ini selengkapnya aku berikan khusus buat kamu silaka simak
Harga HP Android

Harga Hp Android Sony Terbaru Mei 2013

Harga Hp Android Sony Xperia Arc S Rp3.725.000
Harga Hp Android Sony Xperia Arc Rp3.600.000
Harga Hp Android Sony Xperia Pro Rp3.250.000
Harga Hp Android Sony Xperia Play Rp3.150.000
Harga Hp Android Sony Xperia X10 Rp3.200.000
Harga Hp Android Sony Xperia Neo Rp2.850.000
Harga Hp Android Sony Xperia Ray Rp2.550.000
Harga Hp Android Sony Live With Walkman Rp2.000.000
Harga Hp Android Sony Xperia Neo V Rp2.675.000
Harga Hp Android Sony Xperia Mini Pro Rp2.000.000
Harga Hp Android Sony Xperia Active Rp2.700.000
Harga Hp Android Sony Xperia Mini Rp1.800.000

Harga Hp Samsung Android Bulan Mei 2013

Harga Hp Samsung Android Galaxy Note Rp6.640.000
Harga Hp Samsung Android 19250 Galaxy Nexus Rp6.350.000
Harga Hp Samsung Android I9100 Galaxy II Rp5.200.000
Harga Hp Samsung Android S5830 Galaxy Ace Rp2.350.000
Harga Hp Samsung Android I8150 Galaxy W Rp2.875.000
Harga Hp Samsung Android S5570 Galaxy Mini Rp1.450.000
Harga Hp Samsung Android S5360 Galaxy Y Rp1.200.000
Harga Hp Samsung Android S5660 Galaxy Gio Rp1.900.000

Harga Hp Motorola Android Terbaru Mei 2013

Harga Hp Motorola Android RAZR XT810 Rp5.100.000
Harga Hp Motorola Android Fire XT311 aka XT316 Rp1.500.000
Harga Hp LG Android Terbaru Mei 2013
Harga Hp LG Android Prada 3.0 P940 Rp6.750.000
Harga Hp LG Android Optimus 2X Rp4.200.000
Harga Hp LG Android P920 Optimus 3D Rp4.765.000
Harga Hp LG Android E510 Optimus Hub Rp2.000.000
Harga Hp LG Android P970 Optimus Black Rp2.900.000
Harga Hp LG Android P698 Optimus Net Dual Rp1.700.000
Harga Hp LG Android Optimus Pro C660 Rp1.700.000

Harga Hp HTC Android Terbaru Mei 2013

Harga Hp HTC Android Sensation XL Rp5.250.000
Harga Hp HTC Android Sentation XE Rp5.250.000
Harga Hp HTC Android Rhyme Rp4.250.000
Harga Hp HTC Android Evo 3D Rp5.150.000
Harga Hp HTC Android Sentation Rp4.250.000
Harga Hp HTC Android Desire S Rp3.300.000
Harga Hp HTC Android Explorer Rp2.000.000
Harga Hp HTC Android Wildfire S Rp2.025.000
Harga Hp HTC Android Salsa Rp2.500.000

Harga Hp Huawei Android Terbaru Mei 2013

Harga Hp Huawei Android Honor Rp3.000.000
Harga Hp Huawei Android Vision Rp2.750.000
Harga Hp Huawei Android Ideos X5 Rp1.900.000
Harga Hp Huawei Android Sonic U8650 Rp1.500.000
Harga Hp Huawei Android Ideos X3 Rp1.200.000
Harga Hp Huawei Android U8300 Rp900.000
Harga Hp Huawei Android Ideos X1 Rp875.000
Harga Hp Android ZTE Racer II Rp995.000

Demikian informasi  Daftar Harga HP Android Bulan Mei 2013

Mau Yang HOT HOT

Perbedaan Kekkei Genkai dan Kekkei Tota

Perbedaan Kekkei Genkai dan Kekkei Totta




Kekkei Genkai (血継限界; Secara harfiah berarti "teknik terbatas yang diwarisan oleh darah" atau "Bloodline limit") adalah sebuah kemampuan yang tidak dapat di tiru ataupun di pelajari oleh orang lain kecuail melalui tranplantasi organ tubuh seperti mata ataupun sel/DNA kepada orang lain. . .
¤ Kekkei Genkai itu ada 2 faktor yang mempengaruhi. .

1.) "Faktor keturunan (genetis)" :

faktor genetis ini memungkinkan seseorang menguasai kekkei genkai tanpa harus menciptakan. Melainkan hanya perlu pengembangan atau pembangkitan kemampuan dari kekkei genkai tersebut.
* Contoh : sharingan klan uchiha, Shikotsumyaku (manipulasi struktur tulang) klan kaguya dll. . . .

2.) "Faktor Perorangan" :

Faktor ini memungkinkan seseorang dapat menciptakan sebuah kekkei genkai dengan kemampuan yang dimiliki tanpa ada unsur genetis. Biasanya Kekkei genkai ini di ciptakan dengan merubah sifat cakra pengguna
* contoh : Bakuto (Elemen peledak), Jiton (Elemen Magnet)

Dan menggabungkan 2 elemen dasar cakra alam
* contoh : mokuton (Elemen Kayu), yoton (Elemen lava) dll).
Meskipun dalam faktor ini ada lebih dari 1 yang mampu menguasai, namun berbeda jenis, sturuktur, maupun penggunaannya pada masing masing pengguna. Dan kekkei genkei faktor ini tdak dapat diturunkan kpada orang lain. .


Selain Faktor, kekkei genkai juga ada jenisnya . . . .

¤ Kekkei genkai itu terbagi menjadi 3 macam jenisnya yaitu. .

1.) Kekkei Genkai yang merupakan kekuatan terbatas pada klan tertentu. Didapat karena faktor keturunan (genetis).
* Contoh: Sharingan, Byakugan, jurus manipulasi struktur tulang klan kaguya dll...

2.) Kekkei Genkai yang diperoleh karena mampu menggabungkan 2
elemen dasar chakra alam.
*Contoh: Mokuton (kayu = air + tanah), Futton (uap = air + api) dll...

3.) Dan kekkei genkai yang di peroleh dengan mengubah sifat dasar cakra.
* Contohnya : Bakuton (elemen peledak) mengubah sifat cakra menjadi cakra bersifat peledak/ledakan dan Jiton (elemen magnet) dgn mengubah sifat cakra menjadi cakra bersifat magnetis.

Kekkei genkai yang ada di naruto :

* Blaze Release (炎遁, Enton; Viz "Inferno Style")
* Elemen uap (沸 遁, Futton; Viz "Gaxa Uap")
* Byakugan (白眼; Secara harfiah berarti "Mata Putih", Arti (Viz) "Semua Mata Putih")
* Elemen Kristal (晶 遁, Shōton; Inggris TV "Gaya Kristal")
* Elemen Kegelapan (冥 遁, Meiton)
* Elemen peledak (爆遁, Bakuton).
* Elemen Es (冰 遁, Hyōton; Viz "Seni Rahasia Haku dari Air", bahasa Inggris TV "Es Gaya")
* Kekkei Genkai Klan Kurama
* Elemen Lava (熔 遁; 溶 遁, Yōton; Viz "Gaya Korosi" atau "Gaya Lava")
* Elemen magnet (磁 遁, Jiton)
* Mangekyo Sharingan
* Kekkei Genkai Ranmaru
* Rinnegan
* Kekkei Genkai Sakon dan Ukon
* Elemen penghangus (灼 遁, Shakuton)
* Sharingan (写 轮 眼; Secara harfiah berarti "Copy Wheel Eye", Arti (Viz) "Cermin Wheel Eye")
* Shikotsumyaku (尸骨 脉; Secara harfiah berarti "Tarian tulang kematian", Arti (Viz) "Rantai Tulang")
*Elemen Baja (钢 遁, Kōton)
*Elemen Pergerakan Cepat (迅 遁, Jinton)
*Elemen Kayu(木 遁, Mokuton; Inggris TV "Gaya Kayu")


¤ Perbedaan Kekkei genkai dan Hijutsu adalah :

* Kekkei Genkai: Jurus yang diwariskan melalui kelahiran, artinya tidak perlu diajarkan dan cukup dibangkitkan saja saat waktunya sudah tepat.
Contohnya Doujutsu pada klan Uchiha dan Hyuuga, struktur tubuh tulang pada klan Kaguya, berbagai elemen gabungan, dan lain-lain.

* Hijutsu adalah jurus atau kemampuan rahasia yang diturunkan turun-temurun, artinya diajarkan dulu dari generasi ke generasi. Tidak perlu dari ayah ke anak atau dari anggota klan, bisa
juga dari desa tertentu atau kelompok tertentu.
Contohnya adalah jurus bayangan milik klan Nara, jurus perbesaran tubuh
dan Taijutsu-nya milik klan Akimichi, jurus pengendali pikiran milik klan Yamanaka, dll.



Kekkei Tota (血継淘汰; Secara harfiah berarti "pilihan warisan darah" atau "Seleksi Bloodline") adalah variasi lanjutan dari kekkei genkai (elemen gabungan).Jika kekkei genkai menggabungkan 2 unsur elemen saja, maka kekkei tota menggabungkan 3 unsur elemen seperti Jinton (elemen debu) yang menggabungkan elemen tanah, angin dan beberapa sifat-sifat api.. .
kemampuan ini juga diciptakan dengan kemampuan asli pengguna tanpa ada unsur genetika. .
Tidak seperti kekkei genkai, kekkei totta dapat di pelajari dan diturunkan kepada orang lain. .

Jadi perbedaan utamanya adalah jumlah elemen gabungannya. Jika Kekkei Genkai adalah gabungan dari 2 elemen, maka kekkei tota lebih dari itu

Mau Yang HOT HOT

Merapatkan Shaf

Merapatkan Shaf





Saudaraku, ajaran Islam memang benar-benar sempurna dan lengkap. Sedemikian lengkapnya sehingga soal bagaimana melaksanakan sholat berjamaahpun diatur di dalamnya. Pernah diriwayatkan bahwa para sahabat langsung diajarkan oleh Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallamagar di dalam barisan sholat berjamaah senantiasa dipastikan lurus dan rapatnya. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bahkan memberikan ancaman berupa akibat yang akan ditimbulkan bilamana shaf dibiarkan tidak lurus.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَوِّي صُفُوفَنَا

حَتَّى كَأَنَّمَا يُسَوِّي بِهَا الْقِدَاحَ حَتَّى رَأَى أَنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ

ثُمَّ خَرَجَ يَوْمًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ فَرَأَى رَجُلًا

بَادِيًا صَدْرُهُ مِنْ الصَّفِّ فَقَالَ عِبَادَ اللَّهِ

لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ

Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam selalu meluruskan shaf kami, sehingga beliau seolah-oleh meratakan anak panah sehingga beliau melihat bahwa kami telah memahaminya. Kemudian suatu hari beliau keluar (untuk menunaikan sholat), lalu berdiri hingga ketika hampir mengucapkan takbir, beliau melihat seorang lelaki dadanya keluar (menonjol) dari shaf, maka beliau bersabda: “”Hai hamba-hamba Allah, kalian benar-benar meluruskan shaf kalian (jika tidak) Allah akan (menimbulkan perselisihan) di antara wajah-wajah kalian.” (HR Muslim dan Ahmad).
Cara Merapatkan Shaf yaitu :

1. Merapatkan bagian samping kaki (jari jari kaki kita menghadap ke depan) seperti gambar di atas. Karena dengan begitu bahu juga akan rapat.

2. Mensejajarkan tumit dengan tumit sebelah kita. Bukan mesejajarkan ujung depan kaki. Karena panjang kaki setiap orang berbeda.

3. Merapatkan Bahu dengan bahu sebelah. Bahu akan otomatis rapat bila kita melakukan yang nomor 1.

Demikianlah penjelasan dari saya semoga bermanfaat. aamiin.


Mau Yang HOT HOT

CERITA DEWASA TERBARU ~ MONTOKNYA TANTE YULI



 
 
Cerita Dewasa Terbaru ~ Montoknya Tante Yuli ~ "Man, nanti kamu ambil uang di ruangan saya, bawa saja dulu semuanya, nanti kamu nego hutang orang tua Fenny, kalau tak cukup nanti hubungi saya lagi...", Herman menelponku agar aku mengurus hutang-hutang orang tua Fenny. Herman bilang, ayah Fenny menjual ibunya ke Bang Solihin untuk menebus hutang-hutang mereka. Bang Solihin terkenal sebagai kepala preman di daerah ini, ia juga yang membacking prostitusi yang ada di belakang komplek rumah Fenny. Aku kemudian mengajak Mamat dan Syamsul, karena mereka pernah dibawah pimpinan Bang Solihin.Uang di meja Herman ternyata sekitar delapan puluh dua juta Rupiah, tumben sekali Herman menyimpan dana tunai seperti ini. "Jam segini dia pasti ada di tempat prostitusi itu", kata Mamat. "Orangnya agak susah diajak nego, mungkin susah kita mau lepaskan jeratan hutang-hutang keluarga Fenny", sambung Syamsul selagi kami dalam perjalanan menuju ke arah sana.

Aku belum pernah memasuki daerah ini, dari luar cuma nampak seperti komplek perumahan biasa, makin ke dalam malah semakin sepi, kiri kanan hanya ada pohon seperti masuk ke dalam hutan, jalan pun rusak parah. Namun sampai ke dalam ada plang tertulis 'Selamat datang di 1001 Malam'. Masuk dari gerbang ini sudah terlihat ramai, kiri kanan penuh mobil dan motor yang parkir, kemudian ada meja dan kursi tempat nongkrong orang-orang di sini. Ku lirik kanan dan kiri, banyak sekali perek-perek yang memandangi kami, bahkan banyak juga yang masih ABG. Ada beberapa orang berpakaian loreng, entah mereka adalah anggota brimob yang membacking atau hanya sekedar mengecek atau bermain-main di sini. Para pria hidung belangpun menatapi kami, wajar, mungkin bagi mereka kami adalah orang baru di sana, karena Mamat dan Syamsul pun sudah lama tidak mengikuti Bang Solihin.

Di dalam ada beberapa gedung, dan gedung yang paling besar itu adalah tempat di mana Bang Solihin nongkrong. Kami pun turun coba berjalan ke arah pintu yang dijaga beberapa orang berbadan kekar. "Mat, lama tak tengok muka busuk kau...", teriak salah satu pria yang berjaga itu, ia sepertinya kenal dekat dengan Mamat. Ternyata namanya Deni, teman Mamat juga selagi dulu di bawah pimpinan Bang Solihin. Setelah berkenalan, kamipun menjelaskan maksud kedatangan kami. "Hmm, kayaknya gue pernah dengar kasus ini...", jelas Deni. "Ibunya Fenny sekarang bekerja di sini sebagai wanita penghibur, namanya Yully...". Cukup tragis terdengar, apalagi mendengar kelanjutan cerita Deni, "Suaminya Yulli telah menjualnya ke Bang Solihin, terus suaminya sudah tidak di sini, dengar-dengar sih kabur ke Bali... Hutangnya besar Mat, dengar-dengar sampai miliaran Rupiah...". Mendengar itu aku sangat kaget, apalagi aku hanya membawa puluhan juta Rupiah. "Dengar-dengar Fenny juga dijual ke Bang Solihin...", lanjut Deni. "Apa bisa kami ketemu dengan ibunya Fenny?", tanyaku. "Hmm, di sini tidak diperbolehkan bertemu tamu, kalau mau kalian boking aja...", jawab Deni. Aku sebenarnya cuma mau minta petunjuk ibunya Fenny, aku takut ketemu Bang Solihin yang semakin membuat kacau keadaan, apalagi nanti kalau dia tahu keberadaan Fenny ada di tempat kami. "Oke lah, kami bawa keluar...", balasku. "Ops, ga bisa bro, cuma diperbolehkan main di sini... Ambil kamar saja, ga mahal kok, tar untuk kalian gue kasih diskon, apalagi Mamat kawan gue...", jawab Deni. Mau tidak mau aku menyetujuinya.

Sambil menuntun kami ke arah kamar, Deni mengolok-ngolok kami, "Doyan threesome juga bro? Hahaha...". Mamat hanya membalas, "Kayak gak tau aja...". Kuperhatikan keadaan sekeliling, isi gedung ini seperti hotel, ada sekat kamar di sepanjang lorong, kiri dan kanan, mungkin ada sekitar puluhan kamar di gedung ini. Kondisi pun bersih terawat, seperti hotel-hotel mewah pada umumnya. Ada beberapa gadis ABG berlalu lalang ditemani pria hidung belang. Kami menuju ke lantai dua, tidak jauh dari tangga, Deni membukakan pintu sebuah kamar.

Aku dan Syamsul masuk duluan, sedangkan Mamat membereskan pembayaran terlebih dahulu di depan kamar, seperti biasa, pengantar pasti minta tips. Mamat dan Deni ngobrol cukup lama di depan pintu, aku membiarkannya, anggap saja mereka sedang reuni. Di dalam kamar terdapat ranjang besar, seorang wanita sedang duduk sambil nonton televisi. "Yully?..." tanyaku padanya. "Iya, dua orang ya?", tanya wanita itu. Saat ia menoleh ke arahku, aku cukup kaget, dia seorang wanita yang cantik, wajah orientalnya sangat manis, tubuhnya masih seksi walaupun umurnya mungkin sudah menginjak kepala tiga. "Kami mau berbibcang sebentar...", kataku sambil mendekatinya. "Oops, kalian kalau mau wawancara, minta ijin sama bos saja dulu...", jawabnya yang kesal mengira kami adalah reporter. "Gini... Kami mau tanya...", belum sempat menyelesaikan pembicaraan, tante Yully langsung memotong, "Maaf, saya bekerja sesuai perintah atasan!", hardiknya. "Baiklah...", jawab Syamsul yang juga terlihat kesal, ia langsung membuka resletingnya. Padahal kami ke sini untuk maksud baik, dijawab seperti itu tentunya Syamsul cukup naik pitam.

Tante Yully langsung membuka laci meja yang ada di samping ranjang, ia mengeluarkan dua buah kondom lalu membukanya. Syamsul segera menanggalkan seluruh pakaiannya, lalu mendekati tante Yully. Penisnya diarahkan ke wajah tante Yully agar tante Yully segera memakaikan kondom tersebut. Setelah itu tante Yully langsung mengulum penis Syamsul yang telah dibungkus kondom bercita rasa pisang. Di sini memang sangat terjaga akan keamanannya, tidak boleh ada yang tidak memakai kondom. Makanan dan minuman pun dilarang bawa dari luar, bahkan rokok sekalipun. Seminggu sekali para wanita penghibur di sini juga dicek kesehatannya, bila ada yang terjangkit penyakit HIV AIDS maka akan segera diungsikan ke panti rehabilitasi.

Melihat aksi tante Yully mengulum penis Syamsul seperti menikmati eskrim calpico yang nikmat, penisku pun terasa mengeras. Aku juga tidak memikirkan tujuan kedatangan kami lagi, segera aku juga membuka pakaianku hingga telanjang bulat. Ku dekati tante Yully dan ku pretel habis pakaian tante Yully. Susunya besar dan motok, segera kuremas-remas dengan penuh nafsu. Setelah puas dikulum, Syamsul ingin merasakan goyangan tante Yully, ia segera membaringkan tubuh tante Yully dan menusukkan penisnya langsung ke vagina tante Yully. Karena sibuk melayani Syamsul, aku yakin tante Yully tidak sempat memakaikan kondom ke penisku, jadi terpaksa aku memakaikannya sendiri. 'Wah, dapat rasa strawberry nih', pikirku dalam hati melihat bungkus kondom yang barusan ku sobek. Aku sudah tak sabar ingin merasakan kuluman tante Yully. Ku arahkan penisku ke mulut tante Yully yang terbaring di atas ranjang. Dua lubang dibantai sekaligus, sepertinya tante Yully sudah sangat terlatih.

Kata orang, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, hmm, ternyata benar, kecantikan Fenny dan tante Yully sudah bagaikan pinang dibelah dua. Anak dan ibu sangat cantik hingga menggoda nafsu. "Oh yes...", desahku kenikmatan merasakan penisku yang semakin hangat di dalam mulut tante Yully. Tante Yully pun sepertinya sangat menikmati penisku, hahaha, benar-benar dicicipi seperti permen lolipop rasa strawberry. "Ini rasa kesukaanku...", kata tante Yully menyempatkan bicara disela menyepong.
Tubuhnya bergoncang karena tusukan Syamsul yang bersemangat, susunya kuremas, cukup besar hingga tanganku hampir tidak menutupinya. Matanya hanya meram melek menikmati goyangan. Aku sebenarnya kurang tega, karena anaknya, Fenny sudah bergabung dengan kami, tapi kapan lagi dapat kesempatan seperti ini?

Hampir setengah jam kami bercinta two in one, Mamat pun belum kunjung masuk menyusul. Aku pun sudah bergantian posisi dengan Syamsul. Walau tante Yully sudah berumur, tapi vaginanya masih seret, hanya karena becek membuat aku lebih mudah melesapkan penisku ke lubang vaginanya. Ku peluk tubuh tante Yully hingga dadaku menyentuh erat dengan susunya, ku goyang terus di atas ranjang, sedangkan Syamsul sedang istirahat, ia menyalakan rokok dan duduk sambil memilih siaran televisi.

Cukup lama aku menikmati tubuh tante Yully, hingga aku pun berejakulasi. Ku tarik penisku yang penuh dengab sperma terbalut kondom. Tante Yully kemudian terkapar karena cukup lelah. Aku pun meninggalkannya untuk membersihkan penisku di kamar mandi. Dalam kamar mandi ku dengar Syamsul dan tante Yully sedang berbincang-bincang, Syamsul pasti menceritakan maksud kedatangan kami. Aku pun keluar dari kamar mandi, walaupun kami bertiga masih dalam keadaan bugil, tapi kami tidak sungkan untuk saling berkenalan.

Tante Yully langsung meneteskan air mata setelah mendengar kabar dari kami. "Fenny yang malang...", kata tante Yully. "Bapaknya yang penjudi itu telah menjual kami ke bang Solihin, untungnya Fenny bisa kabur...", sambung tante Yully. "Tante sudah nyicil hutang-hutang bapaknya Fenny, tidak banyak lagi, semoga tante bisa keluar dari tempat ini dan segera bertemu dengan Fenny...", kata tante Yully yang membuatku menjadi sedikit iba. Ia benar-benar merindukan anaknya, air matanya bercucuran hingga membasahi pipinya. "Tenang saja, Fenny baik-baik saja, dia juga rindu kok sama tante...", aku berusaha membujuknya agar tidak menangis lagi. Lalu kucari celanaku untuk mengambil uang, "Emangnya sisa hutangnya berapa?", aku bertanya kembali.

"Tinggal seratus juta, tapi bang Solihin sangat kejam, ia pasti menghitung bunganya juga...", jawab tante Yully semakin sedih. 'Waduh, uang yang ku bawa tidak lah cukup', pikirku dalam hati.
Aku pun menjelakannya kepada tante Yully agar dia tenang, karena aku akan menghubungi Herman untuk membawa sisanya. "Telp boss lah Syam...", aku memerintahkan Syamsul. Ia lalu berdiri dan mencari handphone nya yang tertinggal di saku celana.

Belum sempat mendapati handphone, pintu pun terbuka. Mamat masuk beserta seorang pria besar dengan tegap dan berwajah garang. "Man, nih bang Solihin...", Mamat memperkenalkanku dengan pria berwajah garang itu. "Boss...", sapa tante Yully kepada pria itu. Aku pun kemudian berjabat tangan dengannya, pria besar itu adalah pimpinan di sini, wajahnya terdapat goresan, membuatku sedikit takut melihatnya. "Oke, Mamat sudah menjelaskan kedatangan kalian... Kalau tidak memandang Mamat, aku tak akan lepaskan wanita ini...", kata bang Solihin. Mungkin Mamat sudah banyak berjasa padanya. "Kalian bawa saja wanita ini...", katanya. "Terima kasih bang...", kami mengucapkan terima kasih padanya.

Pria besar itu pun pergi dari kamar sambil berkata, "tapi main-nya ga gratis ya...". Kami pun tertawa sambil menjawab, "Iya bang, kami tambah waktu... Tar kami bayar...", jawab kami. Tante Yully kegirangan lalu memelukku yang berada paling dekat dengannya. "Thanks...", bisiknya di dekat telingaku. Mamat yang tadi tidak sempat menikmati tante Yully pun segera menanggalkan pakaiannya. "Ini ga gratis loh, bang Solihin minta bantu menemukan keberadaan bapaknya Fenny...", kata Mamat.

Ternyata sedari tadi Mamat bernegosiasi dengan bang Solihin. "Tenang aja bro, itu sudah kerjaan kita dari dulu...", lanjut Syamsul. "Sebagai tanta terima kasih, aku akan melayani kalian seumur hidup...", kata tante Yully yang kemudian kembali membagikan kami kondom. Hahaha, ronde selanjutnya nih.
Aku dan Syamsul membiarkan Mamat beraksi sendiri terlebih dahulu. Tante Yully melayani Mamat dengan sangat semangat, tanpa kenal lelah. Ini kesempatan kami, karena kalau sudah kembali ke tempat kami, Herman lah yang berkuasa. Mamat menyetubuhi tante Yully dengan nafsu selayak suami istri, permainan cinta yang kemudian mengundang nafsu birahi kami. Hatiku kembali berkecamuk, jantungku berdegup kencang, dan penisku mulai kembali menegang. "Napa man? Mau lanjut?", tanya Syamsul yang sedang duduk di sampingku. "Hahaha, kayak bro ga nafsu aja...", balasku yang kembali menghisap rokok dan mencari channel tv yang enak ditonton. Syamsul juga kelihatan kembali bergairah, malu menjawab pernyataanku tadi, ia hanya memainkan penisnya yang kembali mengeras.

Mamat memeluk tante Yully dengan erat, dilumatnya bibir tante Yully sambil menggoyangkan pinggulnya untuk mengocok vagina tante Yully dengan penisnya. "Enakk...", rintihan tante Yully yang benar-benar jelas terdengar.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, aku pun bangkit dan coba melihat apa yang terjadi. "Ada apa?", tanyaku melihat Deni di depan pintu. "Jangan lama mas, takut boss berubah pikiran...", kata Deni yang sedari tadi juga mengawasi gelagat bang Solihin. "Kalau ga mandang Mamat, gue sih ga bakal kasih saran...", lanjut Deni. "Iya bro, ne lagi tungguin Mamat...", jawabku. Benar juga pikirku dalam hati, bang Solihin sudah memberi kemudahan, kalau ia berubah pikiran, bisa-bisa kami tidak diperbolehkan keluar dari sini.
Aku pun kembali masuk dan mengenakan kembali pakaianku. "Mau ke mana man? Belum ronde dua nih...", tanya Syamsul. "Kita mesti cepat tinggalin tempat ini bro, sebelum bang Solihin berubah pikiran...", jawabku sambil mengemas semuanya. Mendengar itu, Syamsul juga segera memakai kembali pakaiannya. Kami hanya menunggu Mamat dan tante Yully menyelesaikan acara mereka.

Tidak lama, mereka sudah terkapar, Mamat dan tante Yully sudah menyelesaikan permainan cinta mereka dan mencapai orgasme. Aku pun meminta mereka segera bergegas untuk meninggalkan tempat ini. Tanpa menunggu lama, kami pun keluar, tak berani berpamitan dengan bang Solihin, kami hanya keluar dengan diantar oleh Deni sampai ke parkiran. "Thanks bro..", salam Mamat sambil berjabat tangan dengan Deni. "Sip, kapan-kapan kita ngumpul lagi...", balas Deni.

Aman pikirku, kami pun keluar dari tempat itu. Aku menyupir dan Mamat duduk di sampingku, sedangkan Syamsul dan tante Yully duduk di belakang. Ternyata di sepanjang perjalanan, Syamsul melanjutkan percintaannya dengan tante Yully. Ia membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya yang sudah mengerah. Tante Yully pun mulai mengocoknya, mereka tidak takut dengan pandangan dari luar, karena jendela mobil menggunakan kaca film, sehingga sulit melihat jelas ke dalam mobil dari arah luar. Tante Yully sudah profesional, ia mulai menundukkan kepalanya untuk menyepong penis Syamsul. Sialan pikirku, tahu gini aku milih duduk di belakang saja deh. Sedikit iri juga karena permainan mereka hanya membuat penisku terangsang tanpa pelampiasan.

Akhirnya sampai juga di tempat usaha Herman, sedangkan Mamat dan tante Yully sudah menyudahi aktivitas mereka. Kami segera naik ke lantai tiga, tempat biasanya kami berkumpul. "Mamaaaa.....", teriak Fenny ketika melihat kami tiba bersama ibunya. "Sudah beres?", tanya Herman padaku. "Sip dah...", jawabku. Reuni antara ibu dan anakpun berlangsung beberapa saat, setelah itu kami pun saling berkenalan. Hmm, nambah anggota lagi nih tempat kami. "Oke, nanti malam kita buat pesta...", kata Herman membuat seluruh orang di sini bersorak gembira. The End.

Mau Yang HOT HOT

CERITA DEWASA TERBARU ~ KU RELAKAN ISTRIKU DINIKMATI SAHABATKU


 
 
Cerita Dewasa Terbaru ~ Ku Relakan Istriku Dinikmati Sahabtku ~ Sudah 3 tahun aku menunggu akhirnya istriku hamil juga. Hasil pemeriksaan dokter dia sudah terlambat 2 bulan, dan dinyatakan bahwa istriku sehat, kehamilannya juga tidak ada masalah. Karena ini kehamilan pertama otomatis istriku yang cantik, mungil ini sangat manja, belum waktunya ngidam dia sudah minta yang aneh aneh, kemarin dia minta kelapa muda yang harus aku ambil sendiri di pohonnya?what !! tapi demi istri tersayang aku mau juga belajar memanjat, tentu saja memakai tali pengaman.

Tetapi permintaan kali ini membuat aku terperanjat dan bingung bagaimana memenuhinya. Ketika kami asyik tiduran di kamar tiba tiba istriku bicara pelan : ? Mas sebenarnya aku ngidam sesuatu yang agak aneh mas?tapi takut ngomong sama mas. Pasti marah?tapi nggak tahu aku pusing banget, ngidam yang satu ini kayaknya harus bisa jadi beneran ..?

Ngidam apa sih sayang? kalo bisa aku cari ya tentulah aku cari..? Kataku sambil baca koran.

Bener nih gak marah..? tapi aku sebenarnya gak mau tapi entah sampe terbawa mimpi mas. Aneh banget. Aku ngidam ini mas…? Rini istriku menyodorkan cakram dvd. ? Hmmm apa nih ma ? hehehehehe jadi pengen bercinta nih ? kalo ngidam begini gampang…mas sekarangpun ok ok aja….? Kataku senyum senyum sambil menyalakan film XXX tersebut di player. Rupanya film tentang cewek disetubuhi rame rame.

Wah masa pengen bercinta rame rame begini?wah kamu bisa aja ? Kataku sambil asyik nonton film horny tersebut.

Sambil tertunduk istriku berkata pelan : ?itu masalahnya?aku sering mimpi disetubuhi sama cowok cowok ganteng yang berbatang besar gitu mas?aneh ya..apa aku ini sudah gila tapi setiap aku tidur, mimpi itu langsung berputar di kepalaku.?

Sungguh aku terkejut bukan main. Ini tidak main main..ngidam model apa ini ?!
Nggak ah !! gimana sih kamu?jangan bercanda Rin?? Teriakku marah marah.

Istriku menundukkan kepalanya sambil menangis. ? Habis?aku memang kepengen?gimana hayo??

Permintaannya memang gila dan bikin pusing kepala, sengaja 2 minggu ini aku biarkan. Akibatnya dia menangis tiap malam, aku sama sekali tidak diajak bicara.
Aku benar2 penasaran sebenar yang dia inginkan detailnya bagaimana sih. ? Dik…ok ok…gini gini…sebenarnya kamu inginnya bagaimana sih sayang ? hmmm….?

Sambil masih menangis istriku berbicara tersendat sendat aku sebenarnya Cuma ingin di gosok gosok aja kok mas, gak masuk beneran, Cuma penasaran aja gimana rasanya..bener gak masuk dan lagi kan dia nanti pake kondom. Dia nanti juga gak meluk Rini.. boleh ya mas…? Istriku kembali menangis.

Kepalaku benar benar pusing.Jelas aku tidak terima istriku disetubuhi laki laki lain, gila apa…!! Memang sih tidak sampai masuk, tapi kan nempel juga..
Terpikir olehku mending aku cerai saja, tapi menceraikan istri ketika hamil jelas jelas gak bener juga.

Andi temanku yang juga temannya Rini mengerti kesulitanku. ? Ron, itu memang permintaan gila, eh sorry aku gak bilang istrimu gila…tapi itu permintaan yang lain dari pada yang lain.?

Terus aku harus gimana Ndi ? masa aku harus carikan gigolo ? wah..gila apa !!?
Emosiku meledak ledak. ? Atau kamu mau bantu Ndi ?…aku tahu kamu bersih tapi aaahhhh gila, aku gak bisa melihat istriku disetubuhi orang lain.?
Tenang Ron, kan gak bercinta beneran, cuma nempel doang…mungkin gak terlalu parah sih…dan pake kondom lagi, cukup aman. Mungkin istrimu cuma ingin merasakan gosokan di klitorisnya.? Andi berusaha meredam kemarahanku.

Beberapa hari aku tidak bisa tidur, akhirnya aku bulatkan tekadku, ok lah gak papa, semoga itu hanya keinginan di depan aja, nggak bener bener. Aku tahu karakter Rini, dia memang menggebu gebu di depan tapi kalau di seriusin biasanya gak jadi, semoga saja.

Dik…ok kita carikan cowok yang bersih ya..trus harus berapa orang ? satu aja kan ? hah tiga ?!! kita coba 1 orang dulu aja gimana ? ok ? ok dua orang aja Kataku berusaha merayu.

Rini bersikeras minta 3 orang..ini membuatku pusing tujuh keliling. 3 orang tidak main main. Aku kawatir berpengaruh di kehamilannya, kalo keguguran gimana ?
Selain itu dia kan belum pernah mencoba bercinta dengan lebih dari satu orang atau apa itu namanya ? threesome ? dan sebangsanya..

Karena aku tidak bisa mencarikan aku serahkan sendiri ke Rini untuk mencari. Aku menyerah…terserah dialah..asalkan dia harus yakin kalo cowok cowok itu bersih..selain itu aku yakin dia Cuma ingin di depan aja, nggak bakalan beneran.
Semula dia tidak mau, alasannya dimana dan bagaimana mencarinya.

3 hari berlalu, aku tiduran sambil mengelus elus perutnya yang masih belum kelihatan hamilnya, Rini berkata pelan Mas…aku sudah dapat..aku ajak si Andi, sama Anton aja, mas kan juga kenal kan ?

Lho…aku kapan itu sempat minta tolong Andi, dia gak enak katanya, tapi kalo dia bisa bantu ya gak papa, aku lumayan percaya sama dia, tapi kamu bener bener gak masuk kan ? aku terus terang sangat keberatan kalo terjadi coitus. Cuma gesek gesek aja kan ?? Rini menggangguk angguk kan kepalanya ? Cuma gesek gesek klitoris aja tapi sampe aku orgasme ya mas.

Malam harinya aku diskusi dengan Andi dan Anton Aku hanya membantu saja Ron, jangan kuatir, gak bakalan masuk, aku hanya menggesekkan batangku saja, Anton juga sudah setuju dengan rencanaku.? Kata Andi.

Segera aku siapkan tempat tidur, rencananya aku hanya duduk di sebelahnya selama Rini dirangsang. Semoga saja tidak terjadi hal hal yang tidak aku inginkan, sungguh aku berharap ketika cowok cowok ini sudah siap, Rini membatalkan rencananya.

Rini muncul dengan memakai black lingerie dari La Zenza. Puting susunya yang merah muda membayang di balik bra tipis, Sementara stocking hitamnya yang berenda menempel lekat di pahanya yang mulus. Ahhh istriku memang cantik….dadaku bergemuruh karena cemburu.

Andi dan Anton terpaku menatap istriku, mereka tampak sungkan dihadapanku. ? OK lalu aku harus bagaimana ? ? Tanyaku memecah kebekuan.

ummmm…umm, kalo bisa mas jangan disini dong..aku malu, gimana kalo mas di kamar sebelah aja. Aku gak lama kok…kan cuma menggesek gesek aja gak lebih….kata istriku. ? Dan lagi nanti mas kan bisa melihat dari video yang mas buat.

Nanti aku akan bener bener jaga Ron..? Kata Anton pelan.
Aku letakkan camera video di meja sebelah tempat tidur. Kemudian sambil berjalan ragu aku berlalu ke kamar sebelah. Sekilas aku melihat Anton menurunkan celana panjangnya.

Di kamar sebelah aku tiduran di tempat tidur dengan gelisah, 5 menit berlalu, aku mendengar suara lirih rintihan istriku yang berulang ulang. 10 menit berlalu…..
Kemudian terdengar derakan tempat tidur yang bergoyang goyang, sedikit terdengar jeritan istriku…mungkin dia orgasme..
Ahh.. hatiku dibakar cemburu yang luar biasa. Kupukul dinding berkali kali karena aku menyesal mengapa menyetujui keinginan istriku. Sungguh bodoh…!!
20 menit berlalu….mengapa mereka lama sekali ? kembali terdengar rintihan dan jeritan panjang istriku. Derakan tempat tidur terdengar bertambah keras.
30 menit…aku tambah gelisah..mengapa lama sekali…45 menit…
Tiba tiba pintu kamarku terbuka, Rini berjalan pelan masuk menyerahkan camera video. Tali lingerie yang kiri terlihat putus sehingga buah dadanya yang ranum menyembul keluar.
Mas lihatnya nanti aja ya setelah Andi dan Anton pulang…takut kalo mas marah. Nanti malah ribut…? Rini berkata pelan sambil menyeka keringat di lehernya.

Aku lihat Anton dan Andi masih menarik celananya ke atas. Di lantai aku lihat 2 kondom terisi penuh sprema Hhhh…aku menghela nafas…kalau mereka sampai ejakulasi tentu tidak hanya sekedar menggosok klitoris…
Ron…eeee..tadi..eeee maksudku begini…eeee? Anton tampak kikuk menjelaskan.
Ok…ok…kalian pulanglah…tidak perlu dijelaskan, aku bisa lihat dari filem ini kan ? thanks sudah merepotkan. Kataku dengan berjalan menuju televisi. Aku tidak sabar ingin segera menontonnya.

Setelah mereka keluar dan Rini menutup pintu depan, dia berjalan dan duduk disampingku sambil berbisik ,? Mas nanti jangan marah ya…mungkin adegannya agak berlebihan… tapi dilihat aja dulu mas…?

Aku diam saja sambil menyalakan TV. Adegan dimulai dengan Anton dan Andi melepas celana panjangnya. Terlihat istriku duduk di tempat tidur. ? ok sekarang kita harus bagaimana Rin ?? Suara Anton terdengar tidak terlalu jelas.

ummm kalian tiduran aja, nanti aku duduk diatas kalian, gak papa kan ? tapi kalian diam aja lho tangan kalian jangan lari kemana mana…eh jangan lupa pake kondomnya…? Anton mulai rebahan di tempat tidur sementara Rini istriku perlahan mulai menaiki tubuh Anton. Hmmm aku yakin Anton terangsang berat, terlihat batangnya sudah menjulang tinggi padahal masih belum apa apa.

Sekilas Rini memandang camera, kemudian dengan posisi woman on top , tubuhnya perlahan bergoyang maju mundur. Andi duduk terdiam sambil memandang istriku.

Dadaku bergemuruh, tubuhku menggigil melihat istriku memejamkan matanya, aku cemburu karena Rini berusaha mencari kenikmatan dengan batang Anton. Goyangan Rini bertambah cepat dengan diiringi suara rintihan pendek pendek. ? Andi kamu siap siap dong?? Bisik istriku.
Kemudian tubuh istriku berpindah ke atas tubuh Andi. Terlihat batang andi sangat besar, lebih besar dari milikku. Kembali Rini bergoyang di atas batang Andi, kali lebih cepat. Rintihan dari mulutnya makin keras. ? aaahhh nikmat mas?maaf ya mas?aaah nikmat mas?
Tampaknya Anton dan Andi turut terangsang, tangannya mulai bergentayangan ke payudara istriku yang bergoyang indah, berulang kali Rini menepisnya. Kali ini Andi turut menggerakkan tubuhnya naik turun. Kurang ajar?aku khawatir batang Andi masuk ke dalam vag|na istriku.
Tubuh Rini makin bergetar. Lenguhannya makin keras. Rintihan histerisnya membuat diriku gemetar. Rini mengayunkan tubuhnya ke depan dan kebelakang menyebabkan rambut panjangnya terlempar kesana kemari. Gerakan tubuhnya makin liar.

Tiba tiba kulihat jemari Rini mengarah ke sela sela pahanya, rupanya dia ingin menggenggam batang milik Andi. Sesuatu kejadian yang tak kuduga terlihat didepan layar. Rini memasukkan batang Andi ke dalam vaginanya !!?

Ohhh..aku nggak kuat ?please aku gak kuat?masuk ya?? Rini merintih.
Ahhh jangan Rin..jangan ! ? Andi berusaha melarang tetapi nafsu mengalahkan suaranya. Dan batang besar Andi perlahan memasuk vag|na istriku yang licin merekah. Wajah Andi tampak kebingungan dengan berkali kali menghadap ke camera seakan minta maaf bahwa itu bukan kehendaknya.

Aku panik melihat apa yang ada didepan layar, sementara Rini istriku tertunduk merasa bersalah disebelahku. ? Rin?kenapa harus masuk Rin?kamu sendiri yang janji untuk tidak coitus? gimana sih Rin?

Aku kembali melihat ke layar. Batang Andi yang besar tampak keluar masuk dengan cepat. Sesungguhnya meskipun hatiku cemburu tapi pemandangan didepanku sangat menggairahkan. Lekuk tubuh istriku benar benar sexy dan menggairahkan. Gerakan Rini yang naik turun menyebabkan tempat tidur berderak derak. Rupanya ini yang tadi terdengar dari sebelah.

Andi?kurang cepat?aaahhh lebih dalam dong.. aakhh??Tangan Rini meremas kuat sprei. Anton yang ada disampingnya berdiri dan sepertinya berbisik ke istriku. Yang kulihat istriku hanya mengangguk angguk.

Anton berjalan mengambil kondom di meja rias kemudian perlahan berjalan ke belakang istriku. Andi masih sibuk memompa, sementara Rini lemas merebahkan tubuhnya ke dada Andi. Dengan tenang Anton mengolesi anus istriku dengan pelicin. Apa yang akan dia lakukan ?

Perlahan Anton mengarahkan batangnya ke anus istriku, sambil meremas pinggul dan pantat, dia tekan batangnya memasuki anus istriku. Gila !! aku benar benar shock melihat ini. Kulihat Rini sama sekali tidak protes bahkan wajahnya tampak menikmati. ? Aaaaa?pelan?sakit..!!…pelan pelan ??
Dalam sekejap batang Anton yang tidak terlalu besar sudah masuk semua sampai ke pangkalnya. Tak lama kemudian batang Andi dan Anton bergerak mempompa bergantian.

Rintihan Rini makin keras, lenguhan panjang dan pendek membuat kedua laki laki itu bertambah cepat bergantian mengayunkan batangnya. vag|na istriku mencengkeram erat setiap hentakan dan tarikan batang ANdi. Sementara Anton berulang kali menepuk pantat istriku…sangat menggairahkan !

Aku terpesona melihat kondisi istriku saat itu. Disebelahku Rini pun terpaku melihat dirinya sendiri di layar TV. Derakan tempat tidur semakin cepat bergantian dengan jeritan pendek istriku, menahan kenikmatan. Rini mengimbangi pompaan dua pria itu dengan goyangan dan geliat pinggulnya.

Rini benar-benar mengerahkan seluruh tenaganya untuk menggapai kepuasannya. Bermenit-menit telah lewat, gerakan mereka tidak nampak mengendor. Aku yakin Rini mendapatkan multi orgasme. Mungkin orgasme beruntun yang sangat panjang. Dan dia belum akan berhenti. Kepalaku makin lama makin pusing melihat layar. Semuanya terasa bergoyang.

Dalam keadaan telanjang dan mengkilat karena keringatnya, istriku menggelinjang, menciumi dada berbulu Andi. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat mendebarkan dan amat erotis. Tidak heran dengan cepat Anton dan Andi mengalami ejakulasi?? Rinnnn?aku keluar.!! ? TEriak Anton. Dengan cepat Andi mengikuti Aku jugaaaa!!!? Andi tidak mau kalah.

Tak lama kemudian kedua laki laki itu menggelepar di sebelah istriku. Dada istriku naik turun menahan nafasnya yang memburu. ? Andi?tolong masukkan lagi please?aku belum puas?

Andi bangkit kembali?hmmm rupanya dia masih kuat. ? Lepas kondomnya Di..gak usah pake…panas..ayo cepet ! ?
Aku terkejut, bagaimana mungkin istriku mengijinkan Andi menyetubuhinya tanpa kondom. Dengan segera Andi menghunjamkan batang raksasanya ke vag|na istriku dalam dalam. Mataku mendadak kabur…

Aku memandang Rini disebelahku…,? Dek…sebenarnya kamu ini nyidam apa enggak sih ? kok jadi begini ceritanya ? ?

Rini masih tertunduk,? Maaf mas…maafkan aku…sebenarnya dulu sebelum menikah dengan mas, kami sudah sering main bertiga.?.Bisiknya.

Aku melihat kembali ke layar kaca kembali, tampak sekarang Anton memuncratkan spermanya ke mulut istriku. Kepalaku tambah pusing.
Jadi selama ini kalian berakting didepanku ? Ok Ok sekarang panggil mereka…cepat panggil mereka lagi !! jadi adek nggak nyidam kan sebenarnya ?! …aku mau kalian bercinta lagi di depanku ! langsung ! tapi aku juga ikutan main !! ? Teriakku ke istriku.

Kita main ber empat ok ?! Dan aku mau nonstop sampe pagi ! Sekaraang !?
Istriku memandangku dengan takut?kemudian perlahan mengangkat HPnya.

Kepalaku rasanya ingin pecah. Jadi istriku selama ini selalu bercinta bertiga dengan mereka ? kenapa aku tidak curiga selama ini ? seharusnya aku sudah curiga ketika Rini sudah tidak perawan di malam pertama. Seharusnya aku curiga ketika Andi dan Anton bersedia mengantarkan istriku ke Surabaya kapan itu. Aaaaaarrrgghhhh !!!! sungguh bodoh diriku !!!. The End.

Mau Yang HOT HOT

CERITA DEWASA TERBARU ~ TUBUHKU DI OBRAL SUAMIKU SENDIRI

CERITA DEWASA TERBARU ~ TUBUHKU DI OBRAL SUAMIKU SENDIRI ~


 
 
Cerita Dewasa Terbaru ~ Tubuhku Diobral Suamiku Sendiri ~ Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini, namun aku sangat bahagia sekali. Kepulangannya kembali ke negeri tercinta membuatku merindukannya, perasaan sedikit kehilangan terus menghantuiku. Padahal aku seharusnya melupakan dia, kini aku sudah berkeluarga, hidupku pun bisa dibilang lebih dari berkecukupan. Aku meninggalkan negeriku untuk merantau di negeri orang, di sini, Singapura, aku menemukan suamiku, John, yang begitu mencintaiku, padahal status aku sebelumnya tidaklah jelas. Aku mempunyai seorang anak perempuan yang sampai sekarang aku tidak tahu siapa ayah kandungnya. Pembaca mungkin bingung, namun sebelum bertemu dengan John, banyak kisah pilu yang aku alami. Kini aku sudah melupakannya dan memulai hidup baru dengan John, namun kedatangan Herman beberapa hari lalu kembali membuka lembaran lamaku.
Sebenarnya aku tidak begitu mencintai John, namun karena ia selalu perhatian denganku akhirnya aku menerima lamarannya. Ia juga menyayangi anakku, Olivia. Namun hingga hari ini aku tidak pernah tahu apa bisnisnya. Ia selalu pulang dengan pakaian rapi, mengenakan jas dan dasi, turun dari mobil kelas mahal dengan dibawa sopir pribadi. Ia juga enggan menceritakannya, namun tiap malam ia selalu terlihat stress, percintaan kami di atas ranjang selalu dengan perlakuan kasar. Ia mungkin memang seorang yang hyperseks, namun aku sebagai istrinya harus mengerti dan memenuhi apa kemauannya. Tiap malam perasaan tersiksa sebenarnya selalu aku alami, bagaimana tidak, John selalu berlaku kasar jika berhubungan seks, selain hardcore, ia juga menyukai gaya bondage. Aku kadang berpikir nasib ku yang begitu jelek, karena selalu diperlakukan kasar sejak dulu, sehingga tidak heran aku merindukan hubungan seks yang alami atau softcore.

'KRIIINNNGGGG...' tiba-tiba suara telepon rumah berbunyi, aku pun segera menuju arah telepon dan mengangkatnya. "Nes, prepare foods, coz my frens want come to home later...". "Oke...", jawabku. Tumben sekali John mengajak temannya datang ke rumah. Sudah beberapa tahun hidup dengannya, baru kali ini ia mengajak temannya makan di rumah. Aku pun segera beranjak menuju dapur untuk menyiapkan makanan, agar nanti suamiku pulang, masakanku sudah siap dinikmati. Aku pun mengajak pembantu rumah tangga kami untuk membantu agar cepat menyelesaikan tugas yang dipesankan John.

Suasana sudah mulai sore, biasanya jam begini John sudah pulang. Sesuai prediksiku, tak lama menunggu John pun pulang, untungnya masakanku sudah siap, walau tidak begitu mewah, namun banyak pilihan menu yang aku siapkan. John masuk ke rumah langsung menuju ruang makan kami. Ia bersama dua orang temannya, mereka hitam sekali, sepertinya keturunan negro, namun pakaian mereka rapi seperti John, memakai jas hitam dengan dasi tersimpul rapi. Mereka terus berbicara entah bahasa apa sambil menuju ruang makan. Bukan bahasa inggris, bahasa ini cukup aneh, aku sendiri penasaran sekali. Aku hanya sedikit menguasai bahasa inggris, tak heran kadang John juga menggunakan bahasa melayu agar mempermudah komunikasi kami.

"She's my wife, her name's Agnes Monica...", tiba-tiba John berbicara dalam bahasa inggris untuk memperkenalkan aku ke teman-temannya. "Woo, so beauty...", kata seorang temannya sambil tersenyum menampakkan giginya yang terlihat putih dibalik wajahnya yang hitam. Hamid dan Karim nama mereka, seperti nama orang Timur, dugaanku mungkin mereka dari timur tengah atau arab, atau afganistan? Sosok mereka kurang lebih sama, postur tubuh mereka besar tinggi, namun kulit mereka hitam dan berkepala plontos.

Tidak menunggu lama, John langsung mengajak mereka makan bersama. Aku sedikit gugup makan satu meja bersama mereka, karena aku tidak tahu apakah mereka hanya sekedar teman, atau mitra kerja John. Sambil makan mereka masih terus berbicara, entah apa yang dibahas mereka, namun sedikit tidak nyaman bagiku, karena sebentar-bentar mereka melirik ke arahku. Firasatku malah menjadi tidak enak ketika mereka berdua tertawa terbahak-bahak, entah apa yang membuat mereka ketawa, apakah John menceritakan kisah lucu atau apa, aku kurang tahu. Nafsu makan ku pun mulai hilang, aku pun kemudian minta ijin kepada John untuk kembali ke kamarku. Namun John sedikit tersinggung, ia malah ngoceh terhadapku seolah-olah aku tidak menghargai teman-temannya. Setelah ku jelaskan dengan sedikit kebohongan bahwa aku kurang enak badan, akhirnya aku pun diperbolehkan meninggalkan ruangan makan.
Aku pun langsung menghempaskan tubuhku di atas kasur, sedikit capek juga karena menyiapkan makanan yang cukup banyak. Ranjangku dengan John yang menjadi saksi bisu akan percintaan kasar kami ini sunggub terasa empuk. Ku pandangi ke arah kanan, lemari pakaian John terbuka sedikit, aku pun bangkit untuk mencoba menutupnya. Pakaian John tergantung rapi dan harum, aku jarang sekali membuka lemarinya, karena John yang selalu mengurusnya, bahkan mencuci dan mensetrika pakaiannya dilakukan oleh pembantu rumah tangga kami. Ternyata pintu lemarinya tak tertutup rapat karena terganjal sesuatu, saat ku cek di bawah tumpukan bajunya ternyata ada sebuah buku tebal yang sedikit tertarik keluar menahan tertutupnya pintu.

Aku mengambil buku itu dan ku tutup kembali lemari pakaian John. Ku bawa ke dekat ranjang untuk membacanya sambil tiduran. Aku sangat penasaran dengan buku ini, karena tampak sangat seperti sebuah buku harian. Aku pun tiduran untuk membacanya, ternyata benar, ini adalah diary milik John. Aku ternyata kaget dengan apa yang tertulis di buku itu. Kisah hidupnya tertulis singkat sebelum ia mengenal aku hingga sekarang ini.

Aku terdiam membaca tulisannya, ia adalah seorang playboy sebelumnya, bahkan dia juga sering menyewa wanita bayaran untuk memenuhi nafsu birahinya. Hampir tiap malam dia selalu berburu wanita tuna susila yang mampu ia bayar berapa pun asalkan John senang. Aku sedikit penasaran dengab pekerjaannya, uangnya tidak habis-habis walaupun ia selalu main perempuan. John tidak menuliskan pekerjaannya di sini, sepertinya ia lebih tertarik menuliskan hubungan percintaannya.

Halaman demi halaman ku buka hingga cerita ketika ia bertemu denganku. Aku sedikit kecewa dengan tulisannya, John jatuh cinta pada pandangan pertama karena wajahku yang oriental tampak polos baginya. Dan ia juga bilang tidak sia-sia menikahiku karena aku selalu patuh padanya, serta melayani nafsunya setiap malam walau dengan gaya yang kasar. Ya, John selalu demikian, hubungan seks kami selalu dengan paksaan, aku juga mengerti kalau dia seorang yang maniac. John lebih menikmati percintaan kami dengan gaya seperti bondage, aku diikat baik di tangan, di kaki ataupun seluruh tubuhku, kadang aku di ikat di ranjang, di meja, di kursi, bahkan di ikat menggantung ke atas. Bukan hanya itu, John juga menampar pipi, payudara, dan pantat ku untuk meningkatkan kepuasannya. Jika sudah tidak tahan dengan rintihanku, ia pasti melakban mulutku dengan isolasi atau menyumpalnya dengan celana dalamku. Saking hypernya, ia membeli peralatan seks untuk membantunya, seperti penis mainan yang berbagai macam tipe dan ukuran.
Membaca tulisannya, aku mengetahui bahwa John juga sadar dengan penyakitnya ini, ia juga menuliskan bahwa ia sebenarnya kasihan dengan penderitaanku terhadap perlakuannya. Walaupun kasar begitu, ia sayang denganku. Halaman berikutnya juga menuliskan hubungan seks kami dengan berbagai cara yang tiap malamnya berubah.

Halaman selanjutnya ditulis sangat berantakan, tulisannya cukup kasar seperti orang yang sedang emosi, dan penuh coretan, di sana tertulis ia sedang tersandung masalah hukum. Kini aku mengetahui latar belakang pekerjaannya setelah sekian lama ia merahasiakannya dariku, ia ternyata seorang bandar judi dan bandar narkoba. Di sini disebutkan alamat tempat ia menjadikan markas telah digeledah polisi, semua barang haramnya disita. Ia harus bolak-balik ke kantor polisi untuk membuat laporan yang kian belum tuntas. Sudah puluhan miliar ia cairkan dana untuk menghindarkannya dari balik jeruji besi. Aku hampir menangis membaca penderitaan yang ia alami, kenapa harus John rahasiakan dariku.

John tidak mau aku mengetahui bisnis haramnya, ia tidak mau aku kecewa dan sedih. Bahkan uang simpanannya sudah habis untuk membebaskannya, kini hutangnya menumpuk, dan ia masih merahasiakannya dariku. Wajahnya yang tiap hari tersenyum ternyata merahasiakan masalah sebesar ini. Bahkan tanah, rumah dan kendaraan telah John gadaikan untuk membayar hutang-hutangnya. Aku langsung menangis membaca tulisannya ini. Tak sempat membaca halaman selanjutnya, aku pun bangkit karena mengingat anak perempuanku yang sedang tidur di kamar sebelah. Tidak ada yang aku khawatirkan selain dia, jika John memang jatuh bangkrut, setidaknya aku harus melakukan sesuatu agar Chelsea tidak menderita.
Bermaksud ke kamar sebelah untuk melihat Chelsea, tiba-tiba langkahku terhenti. Belum sempat membuka pintu, tiba-tiba gagang pintu bergerak, seseorang membukanya dari arah luar. "John...", kataku ketika melihat ternyata suamiku yang muncul di balik pintu. John pun masuk kemudian mendekatiku, "Are you oke?" tanya John sambil memegang dahi ku. Ia terlihat sungguh perhatian padaku, "I'm fine..." jawabku. Namun niat ku ingin melihat anakku Chelsea sedikit terganggu dengan munculnya John, gerak-geriknya membuatku penasaran. John mendekati arah lemari, ia mengeluarkan sebuah tas besar dari balik lemari dan segera memasukkan semua pakaiannya dalam tas itu. Sepertinya John ingin melarikan diri. Aku sangat takut dengan keadaan seperti ini, dengan wajah pucat aku pun bertanya, "What are you doing?..". Ia hanya sibuk mengemas kopernya tersebut dan lalu berkata, "I must go...". Sungguh keadaan yang sangat menyulitkan, ia masih menyembunyikan kebangkrutannya padaku, ia bilang ia dapat bisnis di luar negeri, dan ini mendadak sekali. Katanya ini adalah tawaran dari Hamid dan Karim, dua pria yang masih sedang asik ngobrol di ruang makan. Entah benar atau tidak, kata John ini adalah bisnis besar. Apa ini masih sebuah kebohongan untukku?

Selesai mengemas kopernya ia lalu merapikannya di atas ranjang. Oops, aku kaget karena buku diary John masih tertinggal di ranjang dan belum sempat aku kembalikan ke tempat asalnya. John langsung terdiam melihat buku diary yang ada di atas ranjang kami tersebut. Aku tidak berani buka mulut, aku bingung dengan keadaan ini, dan tidak tahu apa yang harus ku perbuat. John lalu tertunduk dan meneteskan air mata, "Hiks... Hiks... I'm sorry..." ia meminta maaf padaku. Aku iba sekali lalu mendekatinya untuk mencoba menghiburnya. John akhirnya menceritakan masalahnya, ia benar-benar bangkrut, bisnis haramnya itu telah hancur, kini ia harus memperbaiki kehidupan. Ada bisnis besar yang akan merubah nasib kami kata John. Dan kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, John harus segera berangkat ke luar negeri. Aku cuma diam dan menyemangatinya, John pun kembali tersenyum, dadanya kembali membusung tegak, ia berdiri dan mengecup keningku, "Bye honey... See you later...". Aku meneteskan air mata karena akan merindukannya beberapa saat, John belum tahu berapa lama bisnis itu akan selesai.

Aku tidak mengantarnya keluar, aku hanya merapikan kembali isi lemari yang tadinya berantakan karena John buru-buru mengambil bajunya. Buku diary miliknya pun aku kembalikan ke asalnya. Hmm, semoga John bisa kembali ke jalan yang benar. Padahal tadi aku sudah berpikir akan pergi dari sini, paling enggak ya kembali ke kampung halamanku. Tapi John bilang akan segera melunasi hutangnya dan memintaku untuk bersabar. Aku pun berdoa sejenak untuk keteguhan hati John agar dia bisa melewati beban ini dengan baik.
Ku lihat dari balik jendela, mobil John keluar dari halaman, mereka akan berangkat untuk mengerjakan bisnis mereka. Aku sedikit lega dengan masalah John, aku pun kembali ingin ke kamar sebelah menemui anak perempuanku, Chelsea Olivia, yang sedang tidur. Namun betapa kagetnya aku ketika muncul dua sosok dari balik pintu sebelum aku keluar kamar. "Hamid?... Karim?...", aku kaget karena dua orang ini menghalangi pintu keluarku. Kenapa mereka tidak ikut John berangkat ke airport? Belum sempat menanyakan mengapa, tiba-tiba mereka mendorongku masuk kembali ke kamar. Perasaanku tidak enak, mereka tersenyum gembira sambil berbicara entah bahasa apa.

Aku gelagapan melihat mereka berjalan mendekatiku. "Get out from my room!", teriakku marah. Namun mereka tersenyum sambil melepaskan jas mereka. Mereka lalu berbicara kepadaku dengan bahasa mereka, aku sungguh tidak mengerti, tapi kemudian si Hamid melanjutkan dengan sedikit bahasa inggris, "Your husband sell this house include you..." katanya sambil tersenyum dengan giginya yang putih. "Hahahaha...", si Karim tertawa lebar sambil mendekatiku. Badanku gemetaran takut merrka berbuat sesuatu yang menyakitiku, aku pun segera lari ke arah pintu keluar. Damn, Hamid berhasil menghadangku dan menarik tanganku, ia kembali mendorongku hingga jatuh terlentang di atas ranjang. Apa yang dilakukan John kepadaku? Apa dia tega menjualku? Aku lalu meneteskan air mata membayangkan nasib yang menimpaku ini. Sedangkan kedua pria bertubuh besar berkulit hitam itu telah melepaskan semua busana mereka. Tubuh mereka sangat kekar, badan mereka berotot, si Karim memiliki tatto di lengannya, bahkan yang membuatku pucat adalah penis mereka yang sangat besar, melebih ukuran milik John.

Kedua orang yang berbadan seperti bodyguard itu mendekatiku, mereka tertawa girang. Mereka berkomunikasi dengan bahasa mereka yang tidak ku mengerti. Hamid lalu menangkap tanganku, ia mencoba menciumi bibirku, tapi aku memberontak hingga ia kesal lalu menamparku. Pipiku dicengkramnya agar ia bisa leluasa menciumi bibirku. Sedangkan si Karim dari bawah menyibak rokku, ia berusaha memplorotkan celana dalamku. "No!...", aku berusaha berteriak dan menendang-nendangkan kakiku, tapi Hamid sudah menciumi bibirku hingga aku tidak bisa teriak, dan ia mencekik leherku agar aku tidak melawan. Akhirnya Karim berhasil menarik turun celana dalamku, ia pun langsung menjilati vaginaku. "Ouh...", geli sekali. Sungguh sangat menjijikkan, di mana mulutku penuh dengan air liur Hamid, dan vaginaku dijilat oleh Karim dengan sedikit sentuhan bibirnya yang agak brewokan.

Ciuman Hamid kemudian di arahkan ke leher ku. Rambutku dijambak agar aku tidak bergerak. Tubuhku pun ditindihnya agar tidak melawan. Sungguh aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah. Aku hanya bisa menutup mataku dan merasakan hal buruk ini terjadi, daerah kewanitaanku sudah tidak dijilati, namun aku merasakan jari Karim meraba-raba dan ingin menusuk ke dalam lubang vaginaku. Sesuatu yang keras perlahan memasuki liang vagina ku. "Argh...", aku tersentak karena benda keras itu menusuk dengan kasar hingga ke dalam vagina, jarinya terasa mengoyak dinding vaginaku. Bukan satu jari, sepertinya ia menggunakan lebih dari dua jari untuk mengobok-ngobok vaginaku, sungguh sangat menyakitkan.

Sedangkan Hamid sudah bosan menciumi bibir dan leherku, ia menarik bajuku hingga koyak, aku benar-benar ketakutan. Seperti binatang kelaparan, Hamid langsung menarik bra-ku hingga bra-ku lepas dan memperlihatkan payudara ku yang tidak begitu besar. Binatang liar itu tidak mau menunggu lama, ia langsung meremas payudaraku dengan kasar. Sakit sekali karena Hamid meremasnya dengan kuat, ke dua buah payudaraku dicengkram erat seperti mau diremas hingga pecah. "Please... Leave me...", Hamid bukannya iba, ia malah memilin puting susu ku dengan jarinya. "Argh...", puting susu ku dicubit dan ditarik Hamid.
Beberapa menit sudah berlalu, vaginaku terasa perih karena tusukan yang terus-menerus oleh jari Karim. Tiba-tiba gerakan jari itu tidak terasa, aku tidak bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi karena Hamid masih menindihku dan menutupi pandanganku. Mungkin Karim capek dengan gerakan jarinya sehingga ia ingin istirahat.

Bosan meremas susuku, Hamid kemudian menciumi susuku, bahkan ia meyedot keras putingku dan sekali-kali menggigitnya. Tidak hanya itu, ia juga memberikan beberapa bekas cupangan di sekitar susuku. Putingku terasa sangat sakit karena digigit Hamid. Ingin rasa diriku bunuh diri saja daripada diperlakukan begini.
Hamid kemudian menyudahi kegiatannya, sepertinya ia sudah puas menikmati susuku. Ia kemudian berdiri, sehingga dengan jelas aku melihat Karim telah siap-siap ingin memasukkan penisnya yang besar panjang ke dalam vaginaku. Aku sangat ketakutan karena sebelumnya aku tidak pernah menjumpai penis sebesar itu. Aku berusaha bangun untuk menghindari semua ini, dengan cepat aku menendang Karim dan mendorong Hamid hingga terjatuh, segera aku berlari keluar kamar, aku tidak peduli dengan kondisi ku yang sudah telanjang bulat. Tapi langkahku terhenti, ternyata di luar kamar ramai dengan orang-orang berkulit hitam, sepertinya mereka adalah anak buah Karim dan Hamid. Mereka terlihat seperti preman, sedang asyik merokok sambil berjaga-jaga. Aku tak bisa lari lagi. Aku terdiam dan mereka hanya senyum-senyum sambil memainkan belati yang ada di tangan mereka. Hamid dan Karim pun keluar untuk menjemputku.
Aku hanya bisa menangis ketika mereka mendekatiku, Hamid kemudian maju dan menampar pipiku. Perih sekali rasanya pipiku, tak hanya itu, Hamid langsung menendang perutku hingga aku jatuh tersungkur. Kemudian Karim menjambak rambutku dan menariknya sehingga aku yang jatuh terlentang terpaksa segera berdiri dan mengikuti arah Karim, karena bila tidak, mungkin tidak hanya rambutku yang tertarik melainkan lepas bersama kulit kepalaku. Mereka memaksaku kembali ke kamar.

Aku teringat dengan Chelsea Olivia yang tidur di kamar sebelah, supaya mereka tidak ke kamar sebelah dan menyakiti anakku itu, aku terpaksa mengikuti kemauan mereka. Aku, Hamid dan Karim pun kemudian kembali ke kamar. Kami bertiga tidak berbusana sama sekali, penis mereka yang besar dan panjang bergelantungan seperti buah terong raksasa.

Mereka masih terus tersenyum senang karena mendapatkan mangsa lezat bagi mereka. Sebentar-bentar mereka menenggak liur dan memainkan lidah mereka seperta ingin melahapku. "Argh...", aku kesakitan ketika Hamid menjambak rambutku, ia bermaksud menyuruhku berjongkok dan mengulum penisnya. Cengkraman erat di kepalaku membuatku kesakitan dan aku terpaksa berjongkok untuk mengulum penisnya. 'Huek...', aku seperti mau muntah karena penisnya yang besar dan sedikit bau pesing. 'PLAKKK...', Hamid menampar pipiku agar aku tidak menolak permintaannya. Dari belakang Karim memegang pinggangku dan menariknya ke atas, aku sudah tahu maksudnya, ia pasti ingin menyodomiku. "No...!!!", teriakku sambil mencoba menggerakkan bokongku agar Karim tidak berhasil menusukkan penis jumbonya. 'Itu pasti sakit sekali', pikirku dalam hati. 'PLAKKK!!!' kini giliran Karim yang menampar pantatku, bergantian kiri dan kanan, perih sekali rasanya, kulit bokongku yang putih mulus pun sepertinya akan memerah.

Tidak depan mau pun belakang, aku terus ditampar agar melayani nafsu bejat mereka. Dan akhirnya penderitaanku pun dimulai, "ARGHHH....!!!", ujung anusku terasa sakit sekali, sebuah benda tumpul besar berusaha mengoyak liang anusku, sungguh menyakitkan apalagi dengan keadaan kulit kering begitu. Saat aku berteriak, mulutku pun disumpal penis Hamid yang bau pesing itu. Aku sungguh tidak tahan lagi, rasanya akan pingsan, badanku langsung lunglai, melihat demikian, Hamid berkata sesuatu ke Karim, dan Karimpun menarik kembali penisnya dari anusku. Mungkin Hamid melarangnya menyodomiku, ia langsung kembali menampar pipiku untuk memastikan aku terus terjaga.

Tak mau sampai aku kehilangan kesadaran, mereka kemudian kembali menggiringku ke ranjang, aku kembali dihempaskan ke atas tempat tidur. Karim yang sedari tadi tidak sabar langsung membuka selangkanganku, ia langsung menjebloskan penisnya ke vaginaku. 'Fuck!', pikirku dalam hati, karena Hamid pun tidak tinggal diam, ia naik ke atas tempat tidur dan melanjutkan kegiatan tadi, yaitu ingin aku menyepong rudal besarnya itu.

Tubuhku bergoncang kuat, vaginaku terus diobok-obok benda besar Karim, sedangkan mulutku tersumpal benda bau yang juga besar. Bukan hanya itu, sambil menikmati vagina dan mulutku, tangan mereka pun menjahili payudaraku. Susu ku diremas dengan kuat, puting susu ku pun dicubit, diplintir dan ditarik ke atas dengan kasar. "Oh yes... Oh no...", teriakan kegembiraan Karim yang semakin semangat memaju mundurkan pinggulnya. Vaginaku sudah terasa sakit sekali, perih banget, dinding-dinding vaginaku mungkin koyak karena lubang vaginaku tidak muat dengan penisnya yang besar.

Satu jam mungkin sudah berlalu, mereka masih sangat kuat, apa mereka menggunakan semacam obat kuat aku juga tidak tahu, yang jelas tubuhku sudah letih sekali. Karim sedari tadi terus memompa penisnya di dalam vaginaku dan belum sama sekali ia berejakulasi, mungkin karena sesekali ia memelankan gerakannya. Sedangkan Hamid sudah tidak mau aku sepong, sedikit lega untuk bernapas lebih segar, tidak menciumi penisnya yang bau itu. Hamid kini menyedoti ke dua payudara ku yang tidak begitu besar. Kulitku yang putih tampak semakin putih ketika dekat dengan dua orang berkulit hitam ini.

Karim kemudian menarik penisnya, ia sepertinya akan menyemprotkan spermanya, ia mengarahkan penisnya ke muka ku, lalu ia mengocok penisnya. Dan ternyata benar, spermanya banyak sekali menyemprot ke arah wajahku. Belum berhenti penderitaanku, Hamid segera menggantikan posisi Karim tanpa jeda. Sungguh malang sekali nasibku, tak di kampung sendiri bahkan di negeri orang, aku tetap diperlakukan seperti ini. Apa karena nasibku yang kurang bagus, diperlakukan kasar oleh teman bahkan suami sendiri, hingga John tega menjualku.
Karim kemudian meninggalkan kami, sepertinya dia sudah puas menyalurkan hasratnya. Dengan penuh air mata yang bercucuran, tubuhku masih berguncang kuat, Hamid sangat semangat memompaku. Hingga penglihatanku sedikit kabur, aku melihat bayang-bayang sekitar dipenuhi pria. Mungkin Karim memanggil teman-temannya yang tadinya sedang berjaga-jaga untuk masuk dan menikmatiku juga. Samar-samar aku lihat mereka sudah telanjang bulat semua, mungkin ada belasan orang, sama seperti Hamid dan Karim, kulit mereka gelap dengan penis yang sangat besar.

Setelah Hamid menarik penisnya dari vaginaku dan menyemprotkan spermanya di wajahku, para gerombolan itu pun mendekatiku, senyum bringas mereka benar-benar seperti merontokkan semangat hidupku. Aku akhirnya pingsan ketika seorang pria kembali memasukkan penis jumbonya ke vaginaku. Pandanganku gelap, tubuhku yang letih hanya terasa bergoyang sendiri. Banyak tangan yang menjamahi tubuhku, hingga aku benar-benar terlelap dan hilang kesadaran.
Saat aku terbangun, sekitarku sudah sepi, badanku sakit semua, tubuhku penuh dengan cairan sperma, hingga rambutku sudah acak-acakan. Vaginaku yang paling perih, entah sudah berapa belas batang penis jumbo yang sedari tadi mengoyak-ngoyaknya.

Aku segera bangkit dan menuju kamar mandi, segera ku bersihkan diriku, aku sudah tak sempat bersedih, ini kesempatanku kabur, yang kupikirkan adalah untuk keluar dari rumah ini. Cepat-cepat ku cari pakaian di lemariku, segera kupakai dan menuju ke kamar anakku, Chelsea Olivia, syukur dia masih baik-baik saja, tertidur dengab nyenyak. Aku segera membangunkannya dan mengajaknya keluar. Rumah sepertinya kosong, entah kemana gerombolan orang berkulit hitam itu. Saat keluar dari pintu rumah, aku segera menelpon temanku yang bekerja di agen penerbangan, aku menyuruhnya menyiapkan tiket untuk pulang ke kampung halamanku. Aku dan Chelsea berjalan menjauhi rumah laknat itu. Cara jalanku sudah berbeda, karena selangkanganku masih terasa sangat sakit. Chelsea sedikit keheranan melihatku, aku terus berbicara padanya agar ia tidak ketakutan. Sambil berjalan aku menunggu kabar temanku, dan ya, ada seat kosong, malam ini aku akan terbang kembali ke Indonesia, tempat kelahiranku. Aku pun meminta temanku memesankan taksi untuk menjemputku di tempat yang sudah cukuo jauh dari rumah. Ku sms Herman, 'Aku malam ini pulang, tolong jemput...', ia satu-satu nya teman yang bisa kembali aku berharap.
'Oke, sebelum check in, kabari saja' balas Herman yang kembali menyemangatiku. Hingga aku pun sampai di airport dan segera lepas landas menuju asalku. Semoga aku masih diberi kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik. The End.

Mau Yang HOT HOT

Hutang Dalam Islam

Hutang Dalam Islam





Dalam ajaran Islam, utang-piutang adalah muamalah yang dibolehkan, tapi diharuskan untuk ekstra hati-hati dalam menerapkannya. Karena utang bisa mengantarkan seseorang ke surga, dan sebaliknya juga menjerumuskan seseorang ke neraka.
Islam memuji pedagang yang menjual barang kepada orang yang tidak mampu membayar tunai, lalu memberi tempo, membolehkan pembelinya berutang. Islam menjanjikan pedagang itu berpotensi masuk surga, sebagaimana hadits Rasulullah saw: “Bahwasanya ada seseorang yang meninggal dunia lalu dia masuk surga, dan ditanyakanlah kepadanya, ‘amal apakah yang dahulu kamu kerjakan?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya dahulu saya berjualan. Saya memberi tempo (berutang) kepada orang yang dalam kesulitan, dan saya memaafkan terhadap mata uang atau uang.” (HR. Muslim)
Menurut ulama pensyarah hadits, kata-kata “memaafkan terhadap mata uang atau uang” di situ adalah, bahwa yang bersangkutan memberikan kemurahan kepada pengutang dalam membayar utangnya. Bila terdapat sedikit kekurangan pembayaran dari yang semestinya, kekurangan itu di abaikan dengan hati lapang.

Keutamaan/fadhilah bagi pemberi utang:
  • Siapa yang memberi pinjaman atas kesusahan orang lain, maka dia ditempatkan di bawah naungan singgasana Allah pada hari kiamat. (HR. Thabrani, Ibnu Majah, Baihaqi)
  • Barangsiapa meminjamkan (harta) kepada orang lain, maka pahala shadaqah akan terus mengalir kepadanya setiap hari dengan jumlah sebanyak yang dipinjamkan, sampai pinjaman tersebut dikembalikan. (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah). Contohnya, si Fulan meminjam uang sebesar Rp. 1.000 kepada Fulanah. Fulanah akan mengembalikan uang tersebut dalam tempo 10 hari. Maka selama sepuluh hari itu si Fulan mendapatkan pahala shadaqah Rp. 1.000 setiap harinya.
  • Dua kali memberikan pinjaman, sama derajatnya dengan sekali bershadaqah. (HR. Bukhari, Muslim, Thabrani, Baihaqi).
Menghindari Utang
Sebaliknya, Islam menyuruh pembeli menghindari utang semaksimal mungkin jika ia mampu membeli dengan tunai. Karena utang, menurut Rasulullah SAW, penyebab kesedihan di malam hari dan kehinaan di siang hari. Utang juga dapat membahayakan akhlaq, kata Rasulullah, “Sesungguhnya seseorang apabila berutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas memungkiri.” (HR. Bukhari).
Rasulullah pernah menolak menshalatkan jenazah sesorang yang diketahui masih meninggalkan utang dan tidak meninggalkan harta untuk membayarnya. Sabda Rasulullah, “Akan diampuni orang yang mati syahid semua dosanya, kecuali utangnya.” (HR. Muslim).
Bagaimana Islam mengatur berutang-piutang yang membawa pelakunya ke surga dan menghindarkan dari api neraka ? Perhatikanlah adab-adabnya di bawah ini:

Adab Umum
  • Agama membolehkan adanya utang-piutang, untuk tujuan kebaikan. Tidak dibenarkan meminjam atau memberi pinjaman untuk keperluan maksiat. (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Hakim)
  • Pembayaran tidak boleh melebihi jumlah pinjaman. Selisih pembayaran dan pinjaman dan pengembalian adalah riba. Jika pinjam uang sejuta, kembalinya pun sejuta, tidak boleh lebih. Boleh ada kelebihan pembayaran, berubah hadiah, asal tidak diakadkan sebelumnya. (HR. Bukhari, Muslim, Abdur Razak).
  • Jangan ada syarat lain dalam utang-piutang kecuali (waktu) pembayarannya. (HR. Ahmad, Nasa’i).
Adab untuk pemberi utang
  • Sebaiknya memberi tempo pembayaran kepada yang meminjam agar ada kemudahan untuk membayar. (HR. Muslim, Ahmad).
  • Jangan menagih sebelum waktu pembayaran yang sudah ditentukan. (HR. Ahmad)
  • Hendaknya menagih dengan sikap yang lembut penuh maaf. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
  • Boleh menyuruh orang lain untuk menagih utang, tetapi terlebih dahulu diberi nasihat agar bersikap baik, lembut dan penuh pemaaf kepada orang yang akan ditagih. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Hakim).
Adab bagi pengutang
  • Sebaik-baik orang adalah yang mudah dalam membayar utang (tidak menunda-nunda). (HR. Bukhari, Nasa’i, Ibnu Majah, Tirmidzi).
  • Yang berutang hendaknya berniat sungguh-sungguh untuk membayar. (HR. Bukhari, Muslim)
  • Menunda-nunda utang padahal mampu adalah kezaliman. (HR. Thabrani, Abu Dawud).
  • Barangsiapa menunda-nunda pembayaran utang, padahal ia mampu membayarnya, maka bertambah satu dosa baginya setiap hari. (HR. Baihaqi).
  • Bagi yang memiliki utang dan ia belum mampu membayarnya, dianjurkan banyak-banyak berdoa kepada Allah agar dibebaskan dari utang, serta banyak-banyak membaca surat Ali Imran ayat 26. (HR. Baihaqi)
  • Disunnahkan agar segera mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) setelah dapat membayar utang. (HR Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ahmad).
Bila ada orang yang masuk surga karena piutang, kelak akan ada juga orang yang kehabisan amal baik dan akan masuk neraka karena lalai membayar utang. Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa (yang berutang) di dalam hatinya tidak ada niat untuk membayar utangnya, maka pahala kebaikannya akan dialihkan kepada yang memberi piutang. Jika masih belum terpenuhi, maka dosa-dosa yang memberi utang akan dialihkan kepada orang yang berutang.” (HR. Baihaqi, Thabrani, Hakim).

BEBERAPA ADAB ISLAMI DALAM HUTANG PIUTANG:
Bagaimana Islam mengatur berhutang-piutang yang membawa pelakunya ke surga dan menghindarkan dari api neraka? Perhatikanlah adab-adabnya di bawah ini:

[1]. Hutang piutang harus ditulis dan dipersaksikan.
Dalilnya firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (282)
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Rabbnya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tidak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli ; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian) maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah ; Allah mengajarmu ; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS. Al-Baqarah: 282)
Berkaitan dengan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “ini merupakan petunjuk dari-Nya untuk para hamba-Nya yang mukmin. Jika mereka bermu’amalah dengan transaksi non tunai, hendaklah ditulis, agar lebih terjaga jumlahnya dan waktunya dan lebih menguatkan saksi. Dan di ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan salah satu ayat: “Hal itu lebih adil di sisi Allah dan memperkuat persaksian dan agar tidak mendatangkan keraguan”. (5)

[2]. Pemberi hutang atau pinjaman tidak boleh mengambil keuntungan atau manfaat dari orang yang berhutang.
Kaidah fikih berbunyi:
كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ نَفْعًا فَهُوَ رِبًا
“Setiap hutang yang membawa keuntungan, maka hukumnya riba”. Hal ini terjadi jika salah satunya mensyaratkan atau menjanjikan penambahan.
Dengan kata lain, bahwa pinjaman yang berbunga atau mendatangkan manfaat apapun adalah haram berdasarkan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Keharaman itu meliputi segala macam bunga atau manfaat yang dijadikan syarat oleh orang yang memberikan pinjaman kepada si peminjam. Karena tujuan dari pemberi pinjaman adalah mengasihi si peminjam dan menolongnya. Tujuannya bukan mencari kompensasi atau keuntungan.(6) Dengan dasar itu, berarti pinjaman berbunga yang diterapkan oleh bank-bank maupun rentenir di masa sekarang ini jelas-jelas merupakan riba yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. sehingga bisa terkena ancaman keras baik di dunia maupun di akhirat dari Allah .
Syaikh Shalih Al-Fauzan –hafizhahullah- berkata : “Hendaklah diketahui, tambahan yang terlarang untuk mengambilnya dalam hutang adalah tambahan yang disyaratkan. (Misalnya), seperti seseorang mengatakan, “saya beri anda hutang dengan syarat dikembalikan dengan tambahan sekian dan sekian, atau dengan syarat anda berikan rumah atau tokomu, atau anda hadiahkan kepadaku sesuatu”. Atau juga dengan tidak dilafadzkan, akan tetapi ada keinginan untuk ditambah atau mengharapkan tambahan, inilah yang terlarang, adapun jika yang berhutang menambahnya atas kemauan sendiri, atau karena dorongan darinya tanpa syarat dari yang berhutang ataupun berharap, maka tatkala itu, tidak terlarang mengambil tambahan.(7)

[3]. Melunasi hutang dengan cara yang baik
Hal ini sebagaimana hadits berikut ini:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – سِنٌّ مِنَ الإِبِلِ فَجَاءَهُ يَتَقَاضَاهُ فَقَالَ – صلى الله عليه وسلم – « أَعْطُوهُ » . فَطَلَبُوا سِنَّهُ ، فَلَمْ يَجِدُوا لَهُ إِلاَّ سِنًّا فَوْقَهَا . فَقَالَ « أَعْطُوهُ » . فَقَالَ أَوْفَيْتَنِى ، وَفَّى اللَّهُ بِكَ . قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً »
Dari Abu Hurairah , ia berkata: “Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu. Orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata: “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah membalas dengan setimpal”. Maka Nabi bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian (hutang)”. (HR. Bukhari, II/843, bab Husnul Qadha’ no. 2263.)
وعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ فِى الْمَسْجِدِ – وَكَانَ لِى عَلَيْهِ دَيْنٌ فَقَضَانِى وَزَادَنِى
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: “Aku mendatangi Nabi di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya”. (HR. Bukhari, II/843, bab husnul Qadha’, no. 2264)
Termasuk cara yang baik dalam melunasi hutang adalah melunasinya tepat pada waktu pelunasan yang telah ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak (pemberi dan penerima hutang), melunasi hutang di rumah atau tempat tinggal pemberi hutang, dan semisalnya.

[4]. Berhutang dengan niat baik dan akan melunasinya
Jika seseorang berhutang dengan tujuan buruk, maka dia telah berbuat zhalim dan dosa. Diantara tujuan buruk tersebut seperti:
a). Berhutang untuk menutupi hutang yang tidak terbayar
b). Berhutang untuk sekedar bersenang-senang
c). Berhutang dengan niat meminta. Karena biasanya jika meminta tidak diberi, maka digunakan istilah hutang agar mau memberi.
d). Berhutang dengan niat tidak akan melunasinya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ »
Dari Abu Hurairah , ia berkata bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya, pent), maka Allah akan membinasakannya”. (HR. Bukhari, II/841 bab man akhodza amwala an-naasi yuridu ada’aha, no. 2257)
Hadits ini hendaknya ditanamkan ke dalam diri sanubari yang berhutang, karena kenyataan sering membenarkan sabda Nabi di atas. Berapa banyak orang yang berhutang dengan niat dan tekad untuk menunaikannya, sehingga Allah pun memudahkan baginya untuk melunasinya. Sebaliknya, ketika seseorang bertekad pada dirinya, bahwa hutang yang dia peroleh dari seseorang tidak disertai dengan niat yang baik, maka Allah membinasakan hidupnya dengan hutang tersebut. Allah melelahkan badannya dalam mencari, tetapi tidak kunjung dapat. Dan dia letihkan jiwanya karena memikirkan hutang tersebut. Kalau hal itu terjadi di dunia yang fana, bagaimana dengan akhirat yang kekal nan abadi?

[5]. Berupaya untuk berhutang dari orang sholih yang memiliki profesi dan penghasilan yang halal.
Sehingga dengan meminjam harta atau uang dari orang sholih dapat menenangkan jiwa n menjauhkannnya dari hal-hal yang kotor dan haram. Sehingga harta pinjaman tersebut ketika kita gunakan untuk suatu hajat menjadi berkah dan mendatangkan ridho Allah.
Sedangkan orang yang jahat atau buruk tidak dapat menjamin penghasilannya bersih dan bebas dari hal-hal yang haram.

[6]. Tidak berhutang kecuali dalam keadaan darurat atau mendesak.
Maksudnya kondisi yang tidak mungkin lagi baginya mencari jalan selain berhutang sementara keadaan sangat mendesak, jika tidak akan kelaparan atau sakit yang mengantarkannya kepada kematian, atau semisalnya.
Tidak sepantasnya berhutang untuk membeli rumah baru, kendaraan, laptop model terbaru, atau sejenisnya dengan maksud berbangga-banggaan atau menjaga kegengsian dalam gaya hidup. Padahal dia sudah punya harta atau penghasilan yang mencukupi kebutuhan pokoknya.

[7]. Tidak boleh melakukan jual beli yang disertai dengan hutang atau peminjaman
Mayoritas ulama menganggap perbuatan itu tidak boleh. Tidak boleh memberikan syarat dalam pinjaman agar pihak yang berhutang menjual sesuatu miliknya, membeli, menyewakan atau menyewa dari orang yang menghutanginya. Dasarnya adalah sabda Nabi :
لاَ يَحِلُّ سَلَفٌ وَبَيْعٌ
“Tidak dihalalkan melakukan peminjaman plus jual beli.” (HR. Abu Daud no.3504, At-Tirmidzi no.1234, An-Nasa’I VII/288. Dan At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”.)
Yakni agar transaksi semacam itu tidak dimanfaatkan untuk mengambil bunga yang diharamkan.

[8]. Jika terjadi keterlambatan karena kesulitan keuangan, hendaklah orang yang berhutang memberitahukan kepada orang yang memberikan pinjaman.
Karena hal ini termasuk bagian dari menunaikan hak yang menghutangkan.
Janganlah berdiam diri atau lari dari si pemberi pinjaman, karena akan memperparah keadaan, dan merubah hutang, yang awalnya sebagai wujud kasih sayang, berubah menjadi permusuhan dan perpecahan.

[9]. Menggunakan uang pinjaman dengan sebaik mungkin. Menyadari, bahwa pinjaman merupakan amanah yang harus dia kembalikan.
عَنْ سَمُرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « عَلَى الْيَدِ مَا أَخَذَتْ حَتَّى تُؤَدِّىَ »
Dari Samurah , Nabi bersabda: “Tangan bertanggung jawab atas semua yang diambilnya, hingga dia menunaikannya”. (HR. Abu Dawud dalam Kitab Al-Buyu’, Tirmidzi dalam kitab Al-buyu’, dan selainnya.)

[10]. Diperbolehkan bagi yang berhutang untuk mengajukan pemutihan atas hutangnya atau pengurangan, dan juga mencari perantara (syafa’at) untuk memohonnya.
Hal ini sebagaimana hadits berikut ini (artinya):
Dari Jabir bin Abdullah , ia berkata: (Ayahku) Abdullah meninggal dan dia meninggalkan banyak anak dan hutang. Maka aku memohon kepada pemilik hutang agar mereka mau mengurangi jumlah hutangnya, akan tetapi mereka enggan. Akupun mendatangi Nabi meminta syafaat (bantuan) kepada mereka. (Namun) merekapun tidak mau. Beliau berkata, “Pisahkan kormamu sesuai dengan jenisnya. Tandan Ibnu Zaid satu kelompok. Yang lembut satu kelompok, dan Ajwa satu kelompok, lalu datangkan kepadaku.” (Maka) akupun melakukannya. Beliau pun datang lalu duduk dan menimbang setiap mereka sampai lunas, dan kurma masih tersisa seperti tidak disentuh. (HR. Bukhari kitab Al-Istiqradh, no. 2405)

[11]. Bersegera melunasi hutang
Orang yang berhutang hendaknya ia berusaha melunasi hutangnya sesegera mungkin tatkala ia telah memiliki kemampuan untuk mengembalikan hutangnya itu. Sebab orang yang menunda-menunda pelunasan hutang padahal ia telah mampu, maka ia tergolong orang yang berbuat zhalim. Sebagaimana hadits berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَطْلُ الْغَنِىِّ ظُلْمٌ ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِىٍّ فَلْيَتْبَعْ »
Dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda: “Memperlambat pembayaran hutang yang dilakukan oleh orang kaya merupakan perbuatan zhalim. Jika salah seorang kamu dialihkan kepada orang yang mudah membayar hutang, maka hendaklah beralih (diterima pengalihan tersebut)”. (HR. Bukhari dalam Shahihnya IV/585 no.2287, dan Muslim dalam Shahihnya V/471 no.3978, dari hadits Abu Hurairah .)

[12]. Memberikan Penangguhan waktu kepada orang yang sedang kesulitan dalam melunasi hutangnya setelah jatuh tempo.
Allah berfirman:
وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (280)
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 280).

Diriwayatkan dari Abul Yusr, seorang sahabat Nabi, ia berkata, Rasulullah bersabda:
« مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُظِلَّهُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ – فَلْيُنْظِرْ مُعْسِرًا أَوْ لِيَضَعْ لَهُ »
“Barangsiapa yang ingin dinaungi Allah dengan naungan-Nya (pada hari kiamat, pen), maka hendaklah ia menangguhkan waktu pelunasan hutang bagi orang yang sedang kesulitan, atau hendaklah ia menggugurkan hutangnya.” (HR Ibnu Majah II/808 no. 2419. Dan di-shahih-kan oleh syaikh Al-Albani)

قَالَ حُذَيْفَةُ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ « إِنَّ رَجُلاً كَانَ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ أَتَاهُ الْمَلَكُ لِيَقْبِضَ رُوحَهُ فَقِيلَ لَهُ هَلْ عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ قَالَ مَا أَعْلَمُ ، قِيلَ لَهُ انْظُرْ . قَالَ مَا أَعْلَمُ شَيْئًا غَيْرَ أَنِّى كُنْتُ أُبَايِعُ النَّاسَ فِى الدُّنْيَا وَأُجَازِيهِمْ ، فَأُنْظِرُ الْمُوسِرَ ، وَأَتَجَاوَزُ عَنِ الْمُعْسِرِ . فَأَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ »
Dari sahabat Hudzaifah, beliau pernah mendengar Rasulullah bersabda:
“Ada seorang laki-laki yang hidup di zaman sebelum kalian. Lalu datanglah seorang malaikat maut yang akan mencabut rohnya. Dikatakan kepadanya (oleh malaikat maut): “Apakah engkau telah berbuat kebaikan?” Laki-laki itu menjawab: “Aku tidak mengetahuinya.” Malaikat maut berkata: “ Telitilah kembali apakah engkau telah berbuat kebaikan.” Dia menjawab: “Aku tidak mengetahui sesuatu pun amalan baik yang telah aku lakukan selain bahwa dahulu aku suka berjual beli barang dengan manusia ketika di dunia dan aku selalu mencukupi kebutuhan mereka. Aku memberi keluasan dalam pembayaran hutang bagi orang yang memiliki kemampuan dan aku membebaskan tanggungan orang yang kesulitan.” Maka Allah (dengan sebab itu) memasukkannya ke dalam surga.” (HR. Bukhari III/1272 no.3266)
Demikian penjelasan singkat tentang beberapa adab Islami dalam hutang piutang. Semoga menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Dan semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua rezki yang lapang, halal dan berkah, serta terbebas dari lilitan hutang. Amin.

Mungkin dengan membaca ini aku akan belajar lebih ikhlas lagi,,,

Catatan Kaki:
(1) Lihat Fiqh Muamalat (2/11), karya Wahbah Zuhaili.
(2) Lihat Muntaha Al-Iradat (I/197). Dikutip dari Mauqif Asy-Syari’ah Min Al-Masharif Al-Islamiyyah Al-Mu’ashirah, karya DR. Abdullah Abdurrahim Al-Abbadi, hal.29.
(3) HR. Bukhari dalam Kitab Al-Istiqradh, baba istiqradh Al-Ibil (no.2390), dan Muslim dalam kitab Al-musaqah, bab Man Istaslafa Syai-an Fa Qadha Khairan Minhu (no.1600).
(4) HR. Bukhari IV/608 (no.2305), dan Muslim VI/38 (no.4086).
(5) Lihat Tafsir Al-Quran Al-Azhim, III/316.
(6) Lihat Al-Fatawa Al-Kubra III/146,147.
(7) Lihat Al-Mulakhkhash Al-Fiqhi, Shalih Al-Fauzan, II/51.
[Sumber: MAJALAH PENGUSAHA MUSLIM Edisi 12 Volume 1 / 15 November 2010]
http://abufawaz.wordpress.com/2011/06/27/-keutamaan-dan-bahaya-hutang-piutang-menurut/

(Ali Athwa/SHW) – Majalah Suara Hidayatullah edisi 10/XV/Dzulqa’dah-Dzulhijjah 1423.

Mau Yang HOT HOT